Mohon tunggu...
042 Nur Hanifah
042 Nur Hanifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Haloo! perkenalkan nama saya Nur hanifah saya mahasiswa dari universitas Muhammadiyah Malang prodi Hubungan Internasional Hobi saya adalah membaca dan menulis saya berharap Kompasiana bisa menjadi wadah bagi saya dan rekan rekan semua dalam menyalurkan tulisan nyaa happy reading all!🤍

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran LSM dalam Upaya Pencegahan Stunting di Indonesia

2 Juli 2024   08:27 Diperbarui: 2 Juli 2024   08:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Stunting merupakan gangguan yang terjadi pada anak yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak yang di akibatkan oleh adanya kekurangan gizi pada tubuh anak dalam jangka waktu yang panjang.Pencegahan stunting bertujuan agar anak bisa tumbuh dan berkembang layak nya anak pada umumnya dan terhindar dari berbagai macam penyakit seperti diabetes,obesitas dan hipertensi .

Maka dari itu pentingnya pembekalan terhadap ibu hamil agar anak yang berada di dalam kandungan bisa mendapat gizi yang baik sebelum di lahirkan .Indonesia merupakan negara yang memiliki presentasi stunting mencapai 21,5% di tahun 2023 menurut data dari SKI 2023 dan populasi masyarakat dengan usia 18 tahun mengidap kelebeihan berat badan dengan presentase 23,4% menurut survei dari Kesehatan Nasional (SKI2023).

Adapun pengidap anemia yang menyerang anak usia 15 hingga 24 tahun 15,5% dan pada ibu hamil sebanyak 27,7% ( SKI 2023). Untuk menangani permasalahan stunting pada anak dibutuhkan juga peran dari lembaga swadaya masyrakat untuk mengupayakan pencegahan stunting pada anak dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil ,ibu menyusui dan remaja perempuan .

Salah satu Yayasan yang berada di malang yang bergerak di bidang sosial juga turut berkontribusi dalam pencegahan stunting melalui ibu hamil yaitu Yayasan Paramitra. Yayasan Paramitra merupakan yayasan yang bergerak di sekor sosial , kesehatan.Dalam program kerja nya Yayasan tersebut mengupayakan untuk memberikan pengetahuan dalam peningkatan gizi pada anak yang berada di dalam kandungan di beberapa wilayah yang ada di Indonesia,namun fokus utama mereka di wilayah malang, madiun.

Pada kegiatan pencegahan stunting ,Yayasan Paramitra menggunakan metode pendekatan EmoDemo untuk merubah perilaku ibu hamil dan menyusui agar jauh lebih baik dan sehat. Selain yayasan Paramitra Malang , Save the Children Indonesia juga turut berkontribusi dalam pencegahan stunting di Indonesia . 

Dalam upaya nya tersebut Save The Children Indonesia  bekerjasama dengan Nutrition International dan mendukung upaya dari pemerintah selama 5 tahun belakangan ini.

Lokasi yang menjadi target utama Save the Children dan Nutrition International adalah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang , Bandung Barat ,dan Nusa Tenggara Timur dengan program yang telah di rancang yaitu Better Investment for Stunting Alleviation(BISA). 

Inisiatif program ini mendapat dukungan dar Power of nutrition (PON),DFAT(pemerintah Australia)dan global Affairs Canada( pemerintah kanada) yang juga mencakup berbagai intervensi dalam upaya peningkatan kesadaran gizi seimbang di kalangan masyarakat..

Upaya program BISA dilakukan dengan beberapa intervensi antara lain, di tingkat rumah tangga dan komunitas dengan melakukan kegiatan penyuluhan terhadap ibu menyusui untuk mengubah pola prilaku dan sosial terkait dengan ASI ekslusif, pengetahuan tentang pemberian makanana pada anak pendamping ASI,anemia dan makanan yang mengandung zat besi untuk ibu hamil dengan menggunakan pendekatan EmoDemo atau Emotional Demontration,pengadaan posyandu,dan mengajarkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun.

Selain terhadap ibu hamil dan menyusui ,program BISA ini juga dilakukan kepada remaja sekolah dengan pemberian Tablet Tambah Darah untuk di konsumsi bagi remaja putri. 

Dengan melakukan intervensi tersebut terdapat peningkatan pengetahuan tentang  pentingnya ASI eksklusif pada ibu dan anak yang berusia kurang dari dua tahun  dari presentase 61,7% menjadi 81,2%.Untuk peningkatan pada  remaja putri untuk mendefinisikan dari kurang lebih dua manfaat tablet tambah darah dari 43,5% menjadi 62.4%.Upaya lainnya dengan  melakukan intervensi di sistem layanan kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun