Kemudian di Pulau Rabu, mereka harus sabar mendengarkan ocehan petani Kay sepanjang hari. Bahkan Seli mendengarkan ocehan petani Kay sampai dia tertidur karena terlalu lelah berbicara. Mereka juga diuji kecerdasan dengan melawan komplotan burung hitam. Di Pulau Hari Kamis, mereka harus merawat perompak yang sakit dan kemudian merawat dorokdok-dok, yang merupakan pemimpin perompak. Dia sangat sakit karena memakai alat berat.
Selama perjalanan mereka ke Pulau Hari Sabtu, mereka menjalani tes ketangguhan dengan mengayuh belahan papan bambu dan melewati tantangan, termasuk gurita raksasa yang menghancurkan kapal mereka. Saat tiba di sana, mereka harus menjalani ujian melepaskan, ujian terakhir. Karena paman Kay dan istrinya menguasai lautan, bibi Nay menguji Raib dan rekannya. Mereka menolak untuk pergi ke klan Komet Minor, dan paman Kay dan bibi Nay dibunuh untuk melewati cermin.Â
Ali, Raib, dan Seli menolak. Bibi Nay bisa membaca pikiran orang dan melihat kebaikan dan ketulusan hati Raib, Seli, dan Ali. Selain itu, mereka berhasil melewati ujian terakhir dan pergi ke Island Sunday. Pulau itu memiliki flora yang aneh di tengah lautan. Setelah mereka bertiga akhirnya, Max dengan mudah melalui cermin. Saat mereka bersiap untuk melompat ke pulau dengan sebuah biji raksasa yang mengapung, terjadi pengkhianatan.Â
"Komet" adalah kisah yang menarik tentang harapan, cinta, dan jalan hidup. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya untuk berani mengejar impian Anda meskipun ada banyak hambatan. Tere Liye menawarkan kisah yang memikat yang ditulis dengan indah sehingga menggugah perasaan pembaca. Novel ini seperti komet yang bersinar di langit malam mengingatkan kita bahwa keajaiban mungkin menanti kita di tengah kehidupan sehari-hari kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H