Mohon tunggu...
Anzalna Rahma
Anzalna Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Administrasi Publik

hobi: menulis

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Yogyakarta Darurat Sampah: Gunungan Sampah di Kota, Pertanda Sebuah Bencana

20 November 2023   22:43 Diperbarui: 20 November 2023   22:43 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Jogja.jpnn.com

Yogyakarta - Peristiwa penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan di Kota Yogyakarta menjadi pertanda buruk bagi keberlangsungan pengelolaan sampah yang menimbulkan dampak negatif ke berbagai wilayah terutama Kota Yogyakarta. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberlakukan kebijakan untuk menutup TPA Piyungan mulai dari tanggal 23 Juli -- 5 September 2023 akibat dari kelebihan muatan sampah. Keputusan ini menuai banyak komentar dari berbagai elemen masyarakat. Setelah adanya penutupan TPA Piyungan warga mengalami kesulitan untuk membuang sampah rumah tangga. 

Depo-depo sampah di Kota Yogyakarta seperti di Lempuyangan dan Mandala Krida pun ditutup akibat tidak mampu mendistribusikan sampah rumah tangga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini memicu terjadinya penumpukan sampah di setiap sudut kota. Warga memilih untuk membuang sampahnya di tepi jalan karena kesulitan mengintegrasikan sampah pada pembuangan akhir serta sebagai bentuk proter terhadap pemerintah daerah. 

Saat ini Kota Yogyakarta telah mengalami kondisi darurat sampah, tumpukan sampah menggunung hingga berserakan di setiap sudut kota menghiasi pemandangan jalanan. Kondisi ini menandakan bencana baru bagi Kota Yogyakarta jika tidak segera ditangani dengan baik. Krediblitas Kota Yogyakarta sebagai kota budaya, pelajar, dan wisata akan tercoreng dengan kondisi lingkungan seperti saat ini. 

Saat ini Kondisi lingkungan Kota Yogyakarta mengalami penurunan dan tidak terawatt. Tumpukan sampah dijalan mengakibatkan bau yang tidak sedap, banyak lalat, pembakaran sampah memicu penurunan kualitas udara, dan kemacetan. Perlu adanya kesadaran dari setiap elemen masyarakaat agar bisa menyelesaikan masalah public ini. 

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah DIY berencana akan membuka Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di daerah Cangkringan, namun hal ini menuai banyak pro dan kontra di kalangan masyarakat. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa project ini kurang efektif dan akan menimbulkan masalah baru karena cankringan merupakan daerah Hulu sebagai sumber air dibawahnya sehingga jika TPS diberlakukan di daerah ini akan mempengaruhi kualitas air tanah. Warga setempat juga keberatan akan hal ini dengan alasan mencemari lingkungan dan mengganggu kenyamanan warga setempat. 

Masalah ini terjadi karena system pengelolaan yang kurang maksimal. Sampah seharunya tidak hanya dibuang pada TPA namun perlu adanya pemilahan dan pengolahan. Solusi pembukaan TPS baru untuk pembuangan sampah bukan solusi yang tepat. Pengelolaan sampah yang baik menjadi kunci keberhasilan penanganan kasus darurat sampah di Kota Yogyakarta mulai dari elemen terkecil yaitu masyarakat diberi edukasi agar mampu memilah sampah rumah tangganya. Selain itu pemerintah harus terbuka dan bekerja sama dengan berbagai elemen dalam menentukan kebijakan pengelolaan sampah.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun