Mohon tunggu...
Irpan Supu
Irpan Supu Mohon Tunggu... Administrasi - penulis yang malas

kebahagiaan itu ada di rumah, ketika dirumah kau tak bahagia, itu tanda kau pribadi yang bermasalah

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Akhir Cerita KMP

21 April 2015   08:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:51 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

menyimak konstelasi  politik di senayan satu bulan terakhir ini khususnya tentang koalisi merah putih tentu bisa kita simpulkan secara samar  perlahan akan berakhir. memang KMP ini hanya didasarkan pada kebencian yang mendalam kepada jokowi dan PDIp oleh prabowo karena ditikam dari depan oleh mega dan kegagalan ical yang tak direstui mega untuk jadi pendamping jokowi. selebihnya adalah gengsi PKS yang malu malu kucing bersama PDIP dalam barisan jokowi JK, selebihnya itu tidak ada!!!! sekali lagi tidak ada!!!!

Kecerdasan PDIP dan jokowi adalah penunjukan pos kemenkumham oleh kader PDIP yang dengan mudahnya mengobok obok PPP dan golkar kubu ical melalui legitimasi surat keputusan Kemenkumham yang diamanatkan dalam UU no 2 tahun 2011 tentang partai politik

PAN menyadari betul bahwa dalam jangka lima tahun kedepan bergabung dalam KMP tidak memberikan manfaat berarti bagi kebesaran partai, dan sudah mengambil untung besar di KMP dengan pos ketua MPR, wakil ketua DPR dan pimpinan AKD yang dak dapat diutak atik lagi, segera dengan perlahan dan sangat halus merubah halun ke Jokowi. lihatlah yang terakhir kedatangan zulhas ke jokowi kemarin. sebelumnya kehadiran zulhas di kongres PDIP, pertemuan Sutrisno Bahir dengan jokowi dll.

KMP dengan hangan gerindra PKS dan golkar kubu ical nyaris impoten di DPR, contohnya angket kemenkumham yang mandul, angket kenaikan BBM dan lain lain. PAN sebagai salah satu pilar KMP sudah meninggalkan KMP karena menyadari bahwa KMP hanya alat politik prabowo dan ical. jika KMP kuat maka yang diuntungkan adalah prabowo pada 2019, sementara pan berkepentingan untuk besar pada pileg dan pilpres 2019 yang digelar bersamaan. bisa saja terjadi barganing bahwa zulhas akan berduat dengan jokowi pada 2019 jika PAN bisa mengamankan pemerintahan ini samapi 2019 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun