Mohon tunggu...
040_Seftiana Nur Arini
040_Seftiana Nur Arini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Mahasiswa Pacsa Pandemi Menuju Era Society 5.0: Berkembang atau Tumbang

22 September 2023   14:43 Diperbarui: 22 September 2023   14:43 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seftiana Nur Arini*

202310230311040

Mahasiswa Ilmu Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Society 5.0 merupakan konsep yang muncul dari Revolusi Industri Keempat yang ditandai dengan perpaduan teknologi digital, fisik, dan biologis. Hal ini membayangkan sebuah masyarakat di mana teknologi digunakan untuk meningkatkan kemampuan manusia dan mengatasi tantangan-tantangan sosial. Transformasi mahasiswa pascapandemi menuju era Society 5.0 merupakan topik yang sangat penting karena mengeksplorasi perubahan dan tantangan yang dihadapi mahasiswa pasca pandemi Covid-19. Pandemi ini telah membawa perubahan sosial dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga memerlukan evaluasi ulang terhadap pendekatan pendidikan tradisional. Adanya transformasi menuju era Society 5.0 memberikan wawasan berharga mengenai tantangan dan peluang pascapandemi dalam pendidikan bisnis (Harti, 2023), transformasi pendidikan dan pekerjaan (Baker, 2009) serta dampak pembelajaran online selama pandemi (Archila et al., 2022). Mahasiswa pascapandemi menghadapi berbagai tantangan dalam transisi menuju era Society 5.0. Tantangan utama yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 adalah terganggunya pembelajaran terutama bagi mahasiswa yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi rendah, kesenjangan digital yang semakin lebar, terbatasnya efektivitas pembelajaran jarak jauh darurat, dan pengabaian terhadap pendidikan holistic (Tan & Tan, 2021). Selain itu terdapat tantangan untuk beradaptasi dengan lingkungan pembelajaran baru, mengembangkan keterampilan literasi digital, dan menavigasi pasar kerja yang terus berubah. Namun, ada juga peluang bagi mahasiswa untuk memperoleh keterampilan baru, terlibat dalam pembelajaran seumur hidup, dan berpartisipasi dalam proyek kolaboratif dan interdisipliner.

Potensi perubahan dan inovasi dalam pendidikan, termasuk integrasi teknologi dan kebutuhan akan lingkungan belajar yang fleksibel dan mudah beradaptasi. Universitas perlu mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dalam mendidik mahasiswa bisnis guna mempersiapkan mereka menghadapi perubahan sosial dan ekonomi yang cepat akibat pandemi. Studi sebelumnya menyatakan bahwa agar perkuliahan untuk pembelajaran bisnis sebaiknya disampaikan secara hybrid, yaitu menggabungkan pendekatan konvensional dan digital serta menekankan relevansi pendidikan bisnis dalam menciptakan peluang kerja dan beradaptasi terhadap masa depan yang tidak pasti. (Harti, 2023). Hal ini menyoroti pentingnya penguasaan aplikasi digital dan pemanfaatan teknologi digital di masa kini dan masa depan. Selain itu, komunikasi dan interaksi online yang efektif memiliki peran penting dalam menjaga kualitas pendidikan. Studi sebelumnya menunjukkan bahwa pembelajaran daring dapat memberikan peluang untuk interaksi argumentatif dan keterlibatan dalam pendidikan sains, meskipun terdapat keterbatasan yang disebabkan oleh pandemi (Archila et al., 2022). Sehingga, transformasi mahasiswa pascapandemi menuju era Society 5.0 memerlukan evaluasi ulang terhadap pendekatan pendidikan tradisional.

Transformasi pendidikan tidak hanya terjadi diranah universitas tetapi juga terjadi dalam dunia kerja dan dalam bermasyarakat. Pendidikan formal tidak hanya mendidik individu tetapi juga membangun kembali fondasi masyarakat. Terdapat perubahan tujuan dan motif pendidikan, dimana pekerjaan semakin bergantung pada sertifikat dan gelar. Hal ini juga menekankan kekuatan pendidikan sebagai institusi untuk mengubah pemahaman dan harapan kita terhadap kemampuan masyarakat dan sifat pekerjaan (Baker, 2009).

Pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi pendidikan tinggi menuju era Society 5.0. Mahasiswa pascapandemi perlu beradaptasi dengan lingkungan belajar baru dan mengembangkan keterampilan literasi digital agar dapat berkembang di era ini. Inisiatif dan pedoman pemerintah memberikan peta jalan bagi transformasi digital pendidikan tinggi. Meskipun terdapat tantangan, terdapat juga peluang bagi siswa untuk memperoleh keterampilan baru dan berpartisipasi dalam proyek kolaboratif dan interdisipliner. Dengan menganut prinsip Society 5.0, mahasiswa pascapandemi dapat berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang maju secara teknologi dan berpusat pada manusia.

Referensi

Archila, P. A., Truscott de Meja, A.-M., & Restrepo, S. (2022). Online Verbal Argumentative Interaction (OVAI) in an Online Science Class During the COVID-19 Pandemic. Online Learning, 26(4), 236-258. https://doi.org/10.24059/olj.v26i4.2985

Baker, D. P. (2009). The educational transformation of work: towards a new synthesis. Journal of Education and Work, 22(3), 163-191. https://doi.org/10.1080/13639080902957822

Harti. (2023). The Design of Future Business Education: Post-pandemic Challenges and Opportunities. Unima International Conference on Social Sciences and Humanities (UNICSSH 2022),

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun