Mohon tunggu...
salsabil rojwa difitama
salsabil rojwa difitama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Statistika Tahun pertama di Universitas Airlangga

Saya merupakan Mahasiswa statistika S1 tahun pertama di Universitas Airlangga. Sebagai seseorang yang gemar bergelud di dunia data dan mempunyai rasa penasaran yang tinggi akan suatu hal saya selalu ingin mencoba hal baru dan berdedikasi di dunia tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Selamatkan Dunia dengan Tumbler dan Bag Smart

24 November 2024   10:35 Diperbarui: 24 November 2024   11:42 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.etsy.com/market/studded_tumbler_svg?ref=market_content&utm_campaign=faq_pills

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional [PPN]/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas] Republik Indonesia telah menyelenggarakan konferensi tahunan SDGs, pada 8-9 Oktober 2019. Mengangkat tema “Permasalahan pengelolaan sampah menjadi isu yang krusial di Indoensia.”

Penggunaan plastik di Indonesia masih menjadi persoalan yang serius dan perlu dukungan dari banyak pihak.Tiap tahunnya sampah di Indonesia terus bertambah dan menimbulkan permasalahan lingkungan seperti pencemaran air,tanah, udara,emisi karbon rumah kaca. Selain itu karena masyarakat Indonesia juga masih bergantung karena plastik mudah di dapat dan praktis. Hal tersebut yang membuat pemakaian plastic terus berlangsung dan bertambah dari tahun ke tahun.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan 30,97 juta ton sampah pada tahun 2023.

sumber: Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan
sumber: Kementerian lingkungan hidup dan kehutanan

Namun, hingga pertengahan 2024, data ini baru mencakup 280 dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia, sehingga jumlah sampah yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi. Dengan adanya permasalahan serius terkait sampah di Indonesia, perlu adanya kesadaran baik bagi masyarakat dan pemerintah. Salah satunya adalah dengan menggunakan Tumbler sehingga dapat mengurangi sampah botol dan sampah minuman selain itu penggunakan kotak makan/bekal dan mengganti sedotan plastic dengan sedotan kaca atau stainless steal juga tidak kalah pentingnya dengan tumbler karena setiap hari anak sekolah dan masyarakat Indonesia makan dan minum di luar rumah sehingga dapat menambahkan volume sterofoam dan sampah minuman di lingkungan.

Berdasarkan hasil survei Rakuten, ada 43% responden di dalam negeri telah beberapa kali makan atau membeli makanan di luar rumah dalam seminggu pada Desember 2022. Sebanyak 17% responden menyatakan membeli makanan di luar rumah minimal sekali dalam sehari. Kemudian, 14% responden membeli makanan di luar rumah seminggu sekali.

sumber: Rakuten
sumber: Rakuten

Langkah mengurangi

Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang makan di luar rumah dan mempengaruhi jumlah sampah konsumsi. Selain di lingkup sampah konsumsi pemerintah dan lembaga juga menggencarkan program Bag smart mulai di kota-kota hingga swalayan dan fastfood, tujuannya adalah untuk mengurangi pemakaian plastik dan beralih ke tas kain yang dapat dipakai berulang kali.

Kegiatan peduli sampah tersebut didukung dengan adanya komunitas Bring Your Tumblr Dimana komunitas tersebut  berupaya menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global. Selain Bring Your Tumbler Goes to School, program rutin yang dilaksanakan BYT, yaitu Environment Talkshow, Kampanye Gerakan Indonesia Membawa Tumbler, dan One Day Eco Camp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun