Aku tak tahu harus bahagia atau sedih
Notif yang dulu terasa sangat istimewa
Yang paling aku tunggu
Kini telah menjadi sebuah pisau bermata lancip  Terhempas tepat mengenai jantungku
Aku tak tahu bagaimana ini semua terjadi
Tikamannya mungkin tak terasa, namun
Lukanya yang sangat amat begitu dalam
Entah berapa ratus tahun lagi untuk bisa pulih kembali
Air mata?
Sudah tak bisa lagi menetes, sudah habis
Sakit?
Begitu sakit rasanya
Sesak?
Tentu, luka ini terlalu dalam bagi ku
Penyesalan?
Maaf tidak ada kata penyesalan dalam mengenalmuÂ
Sudahlah ku tutup semua kisah ini
Meskipun tokoh utamanya telah pergi
Akan ku selesaikan sendiri kisah ini
Bersama luka, kecewa dan air mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H