Mohon tunggu...
Anisa Zahrotul M
Anisa Zahrotul M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Mahasiswa dari Universitas Siliwangi Fakultas Agama Islam

Hobi Saya Memasak,Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inflasi dalam Daya Beli Masyarakat Terhadap Kebutuhan Pokok Tantangan dan Solusi

6 Oktober 2024   07:09 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:39 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inflasi meupakan fenomena ekonomi yang ditandai dengan kenaikan harga barang maupun jasa dengan secara umum dan dalam suatu periode waktu tertentu. Di indoneisa,inflasi sering kali menjadi perhatian utama,karena dampaknya yang signifikan terhadap daya beli masyarakat khususnya dalam kebutuhan pokok seperti beras,telur,minyak dan sayuran, dapat mempengaruhi kehidupan shari-hari masyarakat. Khususnya kelompok ekonomi menengah dan kebawah. Menurut Kementrian Perdagangan RI Badan Pusat ssatistik (BPS),terjadi inflasi tahunan sebesar 2,84% pada Mei 2024. Penyumbang utama inflasi pada Mei 2024 secara tahunan adalah kelompok makanan,minuman dan tembakau. Dalam konteks ini, inflasi bukan hanya sekadar angka statistik, melainkan sebuah realitas yang dapat mengubah pola konsumsi dan mempengaruhi kualitas hidup. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab inflasi dan dampaknya terhadap daya beli masyarakat, terutama kelompok ekonomi menengah ke bawah yang paling rentan terhadap perubahan harga. Fenomena ini menciptakan tantangan besar bagi keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan tingkat inflasi yang tidak terkendali dampak sosial dan ekonomi dapat menyebar luas,dan mengakibatkan peningkatan  kemiskinan. Dengan pemahaman yang baik mengenai isu ini, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk mengurangi beban masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Dalam essai ini penulis akan membahas mengenai inflasi,penyebabnya serta dampak terhadap daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok.
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat akibat inflasi tersebut yaitu:
1.Penurunan daya beli, kenaikan harga kebutuhan pokok dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk membeli barang barang esensial,seperti masyarakat terpaksa mengurasi porsi makanan atau mencari alternatif yang lebih murah untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2.Keterbatasan akses, inflasi dapat menyebabkan kesenjangan dalam akses terhadap kebutuhan dasar. Masyarakat yang berpenghasilan tetap seperti buruh,atau pegawai negeri akan merasakan dampak yang lebih berat karena pendapatan mereka tidak meningkat sejalan dengan kenaikan harga.
3.Ketidakpastian Ekonomi, inflasi yang tinggi menciptakan ketidakpastian dikalangan pelaku ekonomi. Masyarakat cenderung menunda pengeluaran dan investasi, sehingga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomisecara keseluruhan.
Tingkat inflasi tahunan pada Mei 2024 ini adalah 2,84% atau terjadi peningkatan IHK dari 143,3 pada Mei 2023 menjadi 106,37% pada Mei 2024. Kelompok makanan,minuman dan tembakau mengalami inflasi tahunan pada Mei yaitu 1,75%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras,cabai merah,bawang merah,dan daging ayam ras. Dilihat dari segi bwerbagai wilayah dari 38 provinsi tercatat semua provinsi mengalami inflasi terutama di wilayah provinsi Papua Tengah mengalami inflasi yang tinggi dengan 5,39% sedangkan inflasi terendah terjadi di kepulauan Bangka Belitung dengan inflasi 1,25%.
Secara inti tekanan inflasi tahunan komponen ini mengalami kenaikan. Komponen inti mengalami inflasi sebesar 1,93% dengan andil inflasi sebesar 1,24% terhadap inflasi tahunan pada Mei 2024. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Mei 2024 diantaranya adalah emas perhiasan,gula pasir,nasi dengan lauk,kontrak rumah dan sewa rumah.
Penyebab Inflasi
Inflasi dapat disebabkan oleh berbagai faktor,yaitu antara lain :
1.Permintaan yang tinggi, dimana ketika permintaan masyarakat terhadap barang maupun jasa meningkat,namun pasokaannya tidak mampu mengimbagi,sehingga harga cenderung akan naik.
2.Harga bahan baku meningkat, seperti minyak bumi,gas alam,atau komoditas pertanian. Peningkatan biaya tersebut pada akhirnya dibebankan kepada konsumen dalam bentuk harga yang lebih tinggi.
3.Kenaikan biaya produksi, peningkatan harga barang bahan baku,upah dan biaya transportasi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual barang tersebut.
4.Kebijakan moneter, kebijakan pemerintah dalam mengatur suku bunga dan jumlah uang beredar juga mempengaruhi inflasi. Percetakan uang yang berlebihan dapat menyebabkan inflasi.
5.Defisit anggaran belanja pemerintah, dinegara berkembang angaran pemerintah indonesia terkadang mengalami defisit yang turut menjadi penyebab inflasi karena disebabkan oleh struktural ekonomi yang menimbulkan kesenjangan antara keinginan dan kemampuan untuk membangun.
Solusi dan Strategi
Untuk mengatasi dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat,ada beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan :
1.Pengendalian inflasi oleh pemerintah, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi melalui kebijakan moneter yant tepat. Seperti menaikan sukuk bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar,sehingga inflasi bisa lebih terkendali.
2.Dukungan terhadap produksi lokal, mendorng sektor pertanian dan industri lokal untuk meningkatkan produksi dapat membantu menstabilkan harga. Seperti program subsidi bagi petani untuk membeli pupuk dan alat pertanian dapat meningkatkan hasil panen yang pada gilirannya akan membantu menurunkan harga kebutuhan pokok di pasarn.
3.Kemitraan antara sektor publik dan swasta, bekerjasama antar pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan sistem distribusi yang efesien, sehingga harga barang bisa lebih stabil. Selain itu dapat mengembangkan inisiatif bisnis sosial yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, misalnya dengan menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.
4.Peningkatan Infrastruktur, misalnya peningkatan infrastruktur transfortasi untuk mempercepat distribusi barang,yang dapat membantu menurunkan biaya logistik dan harga jual.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa inflasi merupakan isu ekonomi yang kompleks dengan dampak yang signifikan terhadap daya beli masyarakat,khususnya pada kebutuhan pokok. Dengan inflasi tahunan yang mencapai 2,84% pada Mei 2024 masyarakat terutama kelompok ekonomi menengah ke bawah semakin tertekan akibat kenaikan harga barang esensial. Permasalahan utama yang muncul mencakup penurunan daya beli,keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar, dan ketidakpastian ekonomi yang dapat memperlambat pertumbuhan secara keseluruhan.  Dimana penyebab inflasi ini meliputi permintaan yang tinggi,peningkatan harga bahan baku,kenaikan biaya produksi dan yang lainnya maka diperlukan solusi yang terintegritas. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan ini dapat diimplementasikan dengan strategi yang tepat. Diharapkan daya beli masyarakat dapat ditingkatkan,sehingga kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dapat terjaga dan diperbaiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun