Mohon tunggu...
Tiara Dyah Sekar Mawaranty
Tiara Dyah Sekar Mawaranty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Part of the sharia economics study program '22' at UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pengangguran terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Tantangan dan Solusi

3 Oktober 2024   19:33 Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:36 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengangguran selalu menjadi topik yang tak pernah tertinggal ketika membahas perekonomian. Secara umum pengangguran digambarkan dengan keadaan dimana seseorang yang sudah mencapai usia kerja namun tidak bekerja karena suatu kondisi tertentu. Pengangguran sendiri dianggap sebagai hal yang negatif yang dapat merugikan, baik pengangguran pada individu maupun dalam ke negaraan. 

Salah satu bentuk pengangguran yang tengah ramai menjadi sorotan yaitu pengangguran terbuka yang dipenuhi oleh usia muda yang dialami oleh lulusan universitas Mereka menghadapi kesulitan mencari pekerjaan karena persaingan yang ketat dan minimnya lapangan kerja. 

Selain itu, mayarakat usia tua yang telah vakum dari dunia pekerjaan juga mengaku sulit untuk dapat kembali masuk ke dunia pekerjaan, dikarenakan faktor yang sama dengan para pengangguran usia muda. 

Disebutkan dalam penelitian (Sayekti, 2017) bahwasannya pengangguran dan kemiskinan menjadi salah satu faktor munculnya ketimpangan ekonomi. Sehingga apabila peneliti kaitkan maka hal ini akan menjadi rantai masalah dalam ekonomi yang saling berhubungan. 

Pengangguran yang semakin marak tentu dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang buruk, yang mana hal tersebut juga akan mendatangkan dampak lain, salah satunya kemiskinan dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan oleh DPR RI dalam (dpr.go.id, 2013) menyebutkan bahwasannya pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan mendorong penurunan angka pengangguran Indonesia pada tahun 2011 dan 2012.

Web CNN Indonesia menyebutkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia pada Agustus 2023 mencapai 7,86 juta orang. Angka tersebut tentu bukan angka yang sedikit, pada situs web Data Indonesia juga mengatakan bahwa negara Indonesia menduduki peringkat kedua dengan tingkat pengangguran yang tinggi se Asia. 

Hal tersebut juga didukung oleh web Data Boks yang mengungkapkan sejak September 2023 Indonesia masih berada di tingkat kedua setelah Brunei Darussalam sebagai negara Asia yang tingkat penganggurannya tinggi. Berdasarkan fakta yang ada, dapat diperkirakan bahwa pertumbuhan Indonesia pasti turut terganggu karna akibat dari masalah pengangguran ini. Penulis akan mencoba menguraikan terkait dampak dari pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi.

  • Dampak utama dari pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi tentu terdapat pada pola konsumsi dan daya beli masyarakat. Orang pengangguran tentu tidak mendapatkan penghasilan, hal ini kemudian mempengaruhi daya beli dan pola konsumsi. Karena tidak adanya penghasilan yang masuk, tetapi mereka harus melakukan pengeluaran maka dapat diprediksi bahwasannya para pengangguran pasti meminimalisir konsumsi dan daya beli mereka. Sedikitnya pembelian barang atau jasa tentu berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
  • Berdasarkan masalah pertama yang telah dijelaskan, maka muncul pula masalah lainnya yang timbul dari masalah pertama yaitu produksi atas barang atau jasa turut menurun. Apabila hal ini terjadi tentu menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti yang diketahui bahwasannya alat vital dari ekonomi yaitu transaksi, sehingga apabila transaksi menurun atau bahkan tidak ada transaksi maka perekonomian akan ikut berhenti.
  • Dari terhambatnya perekonomian, hal ini akan memunculkan masalah baru yaitu pendapatan pemerintah kemungkinan juga ikut turun, karena tidak adanya pemasukan dari kegiatan ekonomi. Selain itu, banyaknya angka pengangguran juga berdampak pada penerimaan pajak negara. Seperti yang disebutkan pada situs web Parapuan bahwa seseorang yang tidak bekerja, maka tidak diharuskan untuk melapor SPT tahunan.

Berdasarkan urian dampak diatas, berikut penulis juga sertakan solusi atau saran dalam mengatasi pengangguran serta mendorong pertumbuhan ekonomi, diantaranya:

  • Pemerintah dapat melakukan penyuluhan ketrampilan masyarakat, dengan memberikan ketrampilan kerja yang dibutuhkan pada permintaan pasar saat ini. Sehingga para lulusan Universitas dengan program studi yang memiliki prospek kerja kecil dapat bersaing sesuai ketrampilan kerja yang dibutuhkan di lapangan.
  • Pemerintah juga dapat berfokus pada proyek infrastruktur yang nantinya dapat menciptakan lapangan kerja, selain itu pemerintah juga dapat melakukan inovasi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, seperti menciptakan lapangan kerja pada bidang-bidang teknologi dan kecerdasan buatan.
  • Pemerintah dapat memberikan akses kemudahan bagi para pelaku industri usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM, seperti memberikan pembiayaan yang mudah melalui program pinjaman tanpa harus membayar bunga. Kemudian pemerintah juga dapat memberikan penyuluhan terkait pendidikan kewirausahaan agar usaha UMKM yang dijalani dapat berjalan secara konsisten, bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan. Selanjutnya pemerintah dapat mendukung usaha UMKM agar dapat bersaing secara global melalui akses teknologi.

Teori pertumbuhan ekonomi klasik milik Adam Smith dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang besar didorong dengan jumlah tenaga kerja. Sehingga berdasarkan teori tersebut, Indonesia sebenarnya sudah hampir memenuhi syarat dalam mencapai pertumbuhan yang baik melalui jumlah tenaga kerja yang banyak, hanya saja Indonesia masih kekurangan lahan untuk menampung para tenaga kerja tesebut. 

Kemudian teori pertumbuhan neoklasik milik Joseph Schrumpeter dapat dikaitkan dengan teori milik Adam Smith sebagai upaya penyelesaian masalah di Indonesia, di ungkapkan bahwa menurut teori David Ricardo untuk meningkatkan ekonomi suatu negara salah satunya dengan perusahaan secara kreatif melakukan inovasi terkait proses produksi maupun investasi. 

Baca juga: Belajar dari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun