Mohon tunggu...
Tiara Dyah Sekar Mawaranty
Tiara Dyah Sekar Mawaranty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Part of the sharia economics study program '22' at UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Belajar dari 'Dokter Detektif' Hindari Klaim Palsu, Pilih Skincare Berdasarkan Riset

29 September 2024   21:48 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:29 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Generated by Artificial Intelligence

Kemunculan fenomena "Dokter Detektif" yang berhasil mengungkap ketidaksesuaian kandungan produk skincare lokal dengan klaim yang dipromosikan, memang cukup mengejutkan. Banyak konsumen merasa tertipu oleh produk yang mereka percaya dapat memberikan hasil terbaik untuk kulit mereka. Hal ini mengingatkan kita akan betapa pentingnya sebagai konsumen untuk lebih kritis dan cerdas dalam memilih produk skincare, serta mendasarkan pilihan pada riset yang matang.

Produk skincare memiliki dampak langsung pada kesehatan kulit kita, dan kesalahan dalam memilih produk bisa menyebabkan masalah serius, seperti iritasi, jerawat, atau bahkan kerusakan kulit jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana memilih produk skincare dengan benar berdasarkan riset dan pengumpulan informasi yang dapat dipercaya.

1. Pentingnya Meneliti Kandungan Skincare
Setiap produk skincare memiliki klaim tertentu, seperti mencerahkan kulit, menghilangkan jerawat, atau memberikan efek anti-penuaan, namun klaim tersebut harus didukung oleh bukti ilmiah dari kandungan bahan aktifnya. Sebelum membeli, penting untuk meneliti manfaat bahan aktif dalam produk, misalnya niacinamide yang terbukti secara ilmiah efektif mengatasi hiperpigmentasi, dan hyaluronic acid yang dikenal menjaga kelembapan kulit, sehingga pastikan produk yang dipilih sesuai dengan kebutuhan kulit.


2. Mengenal Jenis Kulit dan Kebutuhan Spesifik
Tidak semua produk skincare cocok untuk semua jenis kulit. Oleh karena itu, sebelum membeli produk, penting untuk mengenal jenis kulit dan kebutuhan spesifikmu. Secara umum, jenis kulit terbagi menjadi kulit berminyak, kering, kombinasi, dan sensitif. Misalnya, produk dengan kandungan asam salisilat mungkin lebih cocok untuk kulit berminyak yang cenderung berjerawat, sementara kulit kering mungkin lebih membutuhkan produk dengan kandungan ceramide atau minyak alami.

3. Jangan Tergiur Klaim Iklan yang Berlebihan
Salah satu cara perusahaan skincare menarik perhatian konsumen adalah dengan menawarkan klaim yang bombastis. Beberapa produk mungkin mengklaim bisa mencerahkan kulit dalam hitungan hari atau menghilangkan keriput secara instan. Namun, klaim semacam ini seringkali menyesatkan dan tidak didukung oleh riset yang valid. Ketika menghadapi iklan dengan klaim yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, penting untuk skeptis. Carilah ulasan pengguna lain, cek studi klinis (jika ada), dan pertimbangkan apakah hasil yang dijanjikan realistis. Produk skincare yang efektif membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil, dan tidak ada solusi ajaib yang bisa memperbaiki kondisi kulit dalam semalam.

4. Peran Sertifikasi dan Uji Klinis
Produk skincare yang terpercaya biasanya telah melalui serangkaian uji klinis untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Sertifikasi dari badan pengawas obat dan makanan (BPOM) atau lembaga internasional lainnya menjadi salah satu indikator bahwa produk tersebut telah diuji dengan standar tertentu. Selalu pastikan produk yang kamu pilih memiliki sertifikasi BPOM atau lembaga lain yang diakui, terutama jika produk tersebut berasal dari luar negeri. Menggunakan produk yang tidak bersertifikat meningkatkan risiko terpapar bahan berbahaya yang bisa merusak kulit.

5. Membaca Ulasan Konsumen dan Konsultasi dengan Ahli
Selain riset ilmiah, pengalaman nyata dari pengguna lain juga bisa menjadi sumber informasi yang berharga. Membaca ulasan di platform seperti media sosial, forum kecantikan, atau aplikasi review produk bisa memberikan gambaran tentang bagaimana produk tersebut bekerja di berbagai jenis kulit. Namun, perlu diingat bahwa reaksi kulit setiap orang bisa berbeda-beda. Apa yang berhasil untuk orang lain mungkin tidak bekerja dengan baik untuk kulitmu. Oleh karena itu, konsultasi dengan ahli dermatologi tetap menjadi pilihan terbaik jika kamu memiliki keraguan tentang produk tertentu.

Memilih produk skincare bukanlah perkara sederhana, terutama di era di mana iklan dan klaim produk seringkali menyesatkan. Dengan melakukan riset yang tepat, memahami kandungan bahan aktif, mengenal jenis kulit, dan berhati-hati terhadap klaim bombastis, konsumen dapat melindungi diri dari produk yang berpotensi merugikan.

Sebagai konsumen yang cerdas, penting untuk selalu skeptis dan kritis terhadap informasi yang diberikan oleh produsen. Mengandalkan riset ilmiah, sertifikasi resmi, dan pengalaman nyata dari pengguna lain akan membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik dalam merawat kesehatan kulitmu. Di tengah banyaknya pilihan produk skincare yang ada di pasaran, perlindungan diri melalui pengetahuan adalah kunci untuk tetap cantik dan sehat tanpa risiko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun