Ekonomi Hijau juga dapat diartikan sebagai perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbondioksida atau polusi terhadap lingkungan, serta hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Perbedaan ekonomi hijau dibanding gagasan ekonomi lainnya adalah penilaian langsung kepada modal alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan akuntansi biaya dengan biaya yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri kembali dan dihitung sebagai kewajiban, kesatuan yang tidak membahayakan atau mengabaikan aset. Oleh karena itu, IKN akan menjadi showcase atau etalase kota modern yang berkelanjutan dan menjadi percontohan untuk kota-kota lain, sehingga nanti lebih mudah menarik banyak investor yang masuk ke IKN nusantara.
Bappenas mencatat saat ini terdapat sebaran sektor Industri dan ekonomi di sekitar IKN dan Kalimantan Timur yang terdiri dari beberapa wilayah antara lain Balikpapan, Samarinda, Kawasan Industri Muara Jawa, dan wilayah Timur lainnya. Samarinda sebagai jantung pusat sejarah Kalimantan dengan sektor energi yang diremajakan, Balikpapan sebagai otot simpul migas dan logistik Kalimantan Timur dan IKN sebagai syaraf inti pemerintahan dan inovasi hijau, serta pertanian hulu dan wisata alam menjadi paru-paru. Dengan demikian, dampak ekonomi dari perpindahan IKN tersebut bisa mendorong ekonomi melalui investasi infrastruktur, perdagangan antara wilayah, mendorong output sektor lain, dan penciptaan lapangan kerja.Selain itu, IKN juga menjadi superhub ekonomi untuk Indonesia dan dunia, yaitu membantu menempatkan Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur perdagangan dunia, arus investasi dan perkembangan teknologi. Kondisi ini akan mengubah perekonomian Indonesia menjadi lebih inkusif melalui strategi tiga kota, dengan jadi pergerakan ekonomi bagi Kalimantan Timur dan pemicu untuk memperkuat rantai nilai domestik di seluruh kawasan timur Indonesia dan seluruh Indonesia.
Dalam pembangunan awal, peletakan batu pertama IKN sendiri rencananya akan dilakukan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pemindahan tahap awal ke kawasan IKN dengan membangun infrastruktur utama yang dirancang berkelanjutan mendukung konsep walkability dan memfasiltasi hubungan sosial. Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan fokus dalam pembangunan ekonomi hijau untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mendorong pentingnya enviromental social dan governance dalam berbagai aktivitas ekonomi.
Presiden meyakini Indonesia menjadi pemimpin besar dalam pasar global dengan skema perdagangan karbon dunia, strategi kebijakan pemerintah ini selaras dalam rangka mewujudkan ekonomi hijau.
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah menggunakan konsep smart city forest, atau kota di dalam kawasan hutan, dengan sekitar 75 persen wilayah menjadi kawasan hijau dan menggunakan konstruksi yang ramah lingkungan untuk setiap bangunan, Dalam pembangunannya, upaya implementasi yang dilakukan nanti dapat dilihat dari fasilitas konektivitas yang melindungi habitat satwa, penghijauan di jalan nasional, penggunaan tenaga surya, efisiensi energi pada bangunan, dan modernisasi tempat pembuangan akhir (TPA) dengan menggunakan teknologi flaring. Pembangunan IKN di Kalimantan Timur dimulai pada 2022, dengan proses pemindahan melalui berbagai tahapan meliputi pembangunan infrastruktur dan bangunan inti dalam skala penuh hingga membangun ekosistem. Bangunan inti yang dimaksud tersebut meliputi Istana dan kantor Presiden, kantor Wakil Presiden, kantor DPR/MPR, kantor Mahkamah Agung, hingga kantor kementerian dan perumahan ASN.
Data BPS (Badan Pusat Statistik) mencatat kontribusi ekonomi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) masih didominasi Jawa hingga 59 persen, diikuti Sumatera 21,31 persen, Kalimantan 8,05 persen, Sulawesi 6,33 persen, dan Papua 2,24 persen.Situasi ini menyebabkan ketidakmerataan pembangunan dan kesejahteraan di Indonesia. Kondisi ini juga kurang baik untuk pertumbuhan ekonomi, dikarenakan pembangunan hanya terfokus di Jakarta dan Pulau Jawa. Secara geografis perpindahan IKN ke Kalimantan Timur, yang berada di tengah-tengah wilayah Indonesia, bisa mendekatkan ibu kota dengan pulau-pulau lain, sehingga akses akan lebih mudah untuk mendorong perdagangan antar wilayah. Selain mengatasi ketimpangan ekonomi, IKN ini juga merupakan komitmen Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global. Untuk itu, konsep smart forest city menjadi pilihan, yaitu kota masa depan yang berkelanjutan memprioritaskan green economy atau ekonomi hijau, sebagai pemulihan lingkungan hidup. Menurut Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), ekonomi hijau merupakan suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.
Menurut data, indeks kualitas udara di Jakarta sempat menyentuh angka 176. Hal tersebut sangat jauh berada di atas angka standar kualitas data yang baik, yakni berada di 0 hingga 50. Di kota serta negara lain seperti Singapura misalnya, kualitas udara berada di angka 44, di Melbourne 38, di Paris 38. Jika dibandingkan dengan kualitas udara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, khususnya di wilayah Penajam Paser Utara (PPU), hanya berada di angka 34. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas sumber daya alam (SDA) di sana sangat baik bahkan melebihi kota serta negara maju lain di dunia. Contoh Negara yang sudah menerapkan sistem ekonomi hijau yaitu Norwegia, hal ini telah dicapai melalui berbagai langkah. Langkah-langkah tersebut meliputi pengalihan transportasi agar sebagian besar menggunakan tenaga listrik, membangun inisiatif daur ulang, dan menginvestasikan sumber daya untuk menjaga alam sebisa mungkin bebas dari polusi.
Pemerintah telah merancang pembangunan di IKN agar terus sesuai dengan prinsip green economy yang mengedepankan beberapa prinsip seperti selaras dengan alam. Hal tersebut terbukti dengan luas Ibu Kota Nusantara sebanyak lebih dari 65 persen areanya untuk ruang hijau. Prinsip kedua yakni pembangunan IKN rendah emisi karbon, karena di sana pemerintah sudah merancang agar dapat menggunakan energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan energi. Selain itu, sebanyak 60 persen penghematan energi untuk konservasi energi dalam gedung. Ketiga, yakni prinsip sirkular dan tangguh, karena pemerintah merancang IKN yang lebih dari 10 persen luas lahannya akan menyediakan pemenuhan produksi pangan. Pembangunan wilayah tersebut juga terus melakukan langkah-langkah yang strategis untuk memitigasi masalah lingkungan sehingga meminimalisasi adanya penyusutan kawasan hutan yang berpotensi menimbulkan bencana alam dan konflik dengan satwa. Saat ini, tentunya Indonesia sedang memasuki sebuah era baru dengan adanya pembangunan IKN yang baru. Pemindahan ibu kota tersebut bukan hanya sekedar perpindahan secara geografis saja, tetapi juga merupakan sebuah langkah yang strategis untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kualitas hidup seluruh masyarakat.
Transformasi ini diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, di mana pertumbuhan ekonomi tidak lagi mengandalkan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, tetapi lebih pada pengembangan teknologi hijau dan keberlanjutan lingkungan. IKN dirancang dengan mempertimbangkan aspek-aspek keberlanjutan, termasuk penggunaan energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan sampah yang efisien. Dengan demikian, kota ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dan bahkan di dunia, dalam hal bagaimana kota-kota masa depan dapat dikembangkan tanpa merusak lingkungan. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyatakan bahwa pembangunan IKN akan melibatkan berbagai sektor, termasuk sektor swasta, untuk memastikan bahwa semua aspek pembangunan dapat berjalan secara holistik dan berkelanjutan. Ini termasuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, serta pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih untuk mendukung operasional kota yang efisien dan ramah lingkungan.
Dengan adanya IKN, diharapkan juga terjadi penyebaran penduduk yang lebih merata, mengurangi beban Jakarta sebagai ibu kota lama, dan menciptakan peluang-peluang ekonomi baru di wilayah-wilayah sekitar IKN. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah pusat dan daerah pinggiran. Dalam jangka panjang, IKN diharapkan menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi hijau, menarik investasi dari dalam dan luar negeri, serta menciptakan lapangan kerja baru yang berfokus pada industri ramah lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H