Mohon tunggu...
Dewi Anastasya
Dewi Anastasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Bimbingan dan Konseling

trust me it works

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikoedukasi Pengelolaan Emosi Negatif dalam Menurunkan Tingkat Stres Remaja

18 Desember 2021   16:52 Diperbarui: 18 Desember 2021   17:44 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa remaja merupakan masa dimana terjadi perubahan baik perubahan hormon, fisik, psikologis maupun sosial sehingga sering menyebabkan pergolakan emosi. Meningginya emosi remaja sangat tergantung dengan dampak perubahan fisik dan kehidupan psikologis. Artinya, jika semakin banyak terjadi perubahannya dan tidak terkendali oleh remaja, maka semakin meninggi pula emosinya. Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Emosi yang dikeluarkan oleh remaja tidak hanya emosi positif, melainkan juga emosi negative seperti sedih, marah, kecewa, dan lain sebagainya. Jika remaja tidak dapat mengontrol emosi negatifnya, seperti selalu melakukan penolakan terhadap emosi atau bahkan selalu mengeluarkan emosi tersebut dengan tidak terkelola, maka akan membuat remaja selalu mengalami storm and stress (bergejolak dan stress). Selain itu, ketika kita sedang melakukan kegiatan lalu muncul emosi negative, maka kita tidak akan enjoy atau menikmati kegiatan tersebut dan akhirnya kegiatan itu akan terganggu. Contohnya, ketika kita sedang mengerjakan tugas lalu muncul emosi negative seperti sedih dan kecewa secara berlebihan, maka mood kita dalam mengerjakan tugas akan terganggu, kita akan menjadi malas dan tidak fokus dan nantinya akan berujung pada stress. Jadi selain menyebabkan stress, kegiatan sehari-hari kita juga akan terganggu. Emosi negative biasanya merupakan awalan atau penyebab utama dari hal-hal yang nantinya berujung pada stress.

Maka dari itu mari kita belajar pengelolaan emosi ketika emosi negative muncul, berikut merupakan cara-cara yang bisa kalian lakukan dalam mengelola emosi negative :

  • Stress toy, Stress toy merupakan sebuah benda yang dapat digunakan sebagai pelampiasan emosi secara halus. Contohnya squishy balls dan fidget.
  • Teman, Apakah kalian mempunyai list yang berisi dua atau tiga orang utama yang bisa kalian hubungi lewat telepon ketika kalian sedang mengalami masalah emsoi? Bercerita masalah emosi kalian kepada orang lain merupakan sebuah alternative dalam mengontrol emosi.
  • Journaling, Jika kalian merupakan tipe orang yang tertutup dan kurang nyaman menceritakan masalah ke orang lain, maka menulis dapat menjadi sebuah solusi. Dengan menyalurkan emosi kalian di buku diary atau media tulis lainnya dapat membuat perasaan kita menjadi lega.
  • Bacaan/tontonan khusus, Apakah kalian memiliki bacaan/tontonan khusus ketika mengalami masalah emosi? dengan melihat atau membaca tontonan favorit kalian, dapat memperbaik emosi kalian. Contohnya seperti video lucu, film, novel, dan lain sebagainya.
  • Melakukan hobi, Melakukan hobi atau aktvitas yang disenangi dapat memperbaiki emosi yang tidak terkontrol. Melakukan olahraga favorit, bermain game, dan lain sebagainya yang merupakan hobi kalian.
  • Mendengar lagu, Mendengarkan lagu dapat menyalurkan emosi kalian. Mengekspresikan emosi melalui lagu.
  • Relaksasi, Sudah banyak sekali penelitian yang membuktikan bahwa relaksasi dapat mengontrol emosi. Hal ini dikarenakan relaksasi membuat otot dan saraf kita menjadi relax dan tidak tegang, sehingga kita akan menjadi lebih tenang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun