Mohon tunggu...
Muhammad Nur Hasan Wirangi
Muhammad Nur Hasan Wirangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Just a simple person

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fallstreak Hole: Lubang di Awan yang Misterius

15 Juli 2023   05:56 Diperbarui: 15 Juli 2023   07:28 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wikimedia Commons

Pada suatu hari yang cerah, Anda melihat awan di langit berlubang dan membentuk celah seakan ada benda yang jatuh lalu menghantam awan tersebut. Jika Anda pernah mengalami hal tersebut, selamat! Kemungkinan Anda telah menyaksikan salah satu fenomena langka yang disebut dengan Fallstreak Hole. Fenomena ini menarik perhatian banyak orang karena penampilannya yang unik dan mengundang pertanyaan: Apa sebenarnya yang terjadi di balik lubang misterius ini?

Definisi Fallstreak Hole 

Fallstreak Hole, disebut juga 'awan kanal' dalam Bahasa Indonesia, merupakan lubang atau celah yang terbentuk di dalam lapisan awan dan biasanya berbentuk lingkaran atau elips. Karena penampakannya, fenomena ini juga memiliki istilah lain dalam Bahasa Inggris seperti hole punch cloud, hole cloud, skypunch, dan sebagainya. Dalam ilmu meteorologi, fenomena ini disebut sebagai cavum (disingkat: cav). Fallstreak Hole umumnya terbentuk pada jenis awan stratocumulus, altocumulus, dan cirrocumulus serta berada pada ketinggian sekitar 500 hingga 15.000 meter di atas permukaan laut. Lubang ini sering dikaitkan dengan keberadaan UFO karena penampilannya yang unik dan jarang terjadi.

Proses Pembentukan

Sumber: Wikimedia Commons
Sumber: Wikimedia Commons
Salah satu faktor utama yang berperan penting dalam pembentukan Fallstreak Hole adalah keberadaan tetesan air super dingin (supercooled water droplets) di dalam awan. Awan di ketinggian menengah hingga tinggi, seperti altocumulus atau cirrocumulus, memiliki kondisi yang mendukung adanya tetesan air super dingin. Oleh karena itu, Fallstreak Hole umumnya terbentuk pada jenis awan tersebut.

Tetesan air super dingin adalah partikel air yang tetap dalam fasa cair dan tidak membeku meskipun dengan suhu di bawah 0 derajat Celsius. Tetesan air super dingin ini sejatinya berada dalam keadaan yang tidak stabil dan akan membeku apabila bersentuhan dengan inti pembekuan (freezing nuclei) yang biasanya berupa partikel es. Ketika tetesan air super dingin bersentuhan dengan permukaan pesawat terbang, seperti sayap atau baling-baling, stabilitas tetesan air tersebut terganggu dan pembentukan partikel es dapat terjadi. Dalam hal ini, pesawat terbang berfungsi sebagai katalisator pembentukan partikel es dari tetesan air super dingin. Namun, keberadaan pesawat tidak selalu menjadi pemicu terbentuknya kristal es. Faktor-faktor alamiah seperti turbulensi udara atau suhu ekstrem juga dapat mempengaruhi hal tersebut.

Teori Bergeron-Findeisen menjelaskan bahwa kristal es yang terbentuk dalam awan akan semakin besar seiring berjalannya waktu. Ketika kristal es tersebut tumbuh, tetesan air di sekitarnya akan menguap. Akhirnya, kristal es yang cukup besar akan jatuh sebagai presipitasi yang biasanya tidak mencapai tanah dan akan meninggalkan lubang besar di awan . Presipitasi ini disebut sebagai "Fallstreak" yang dalam dunia meteorologi lebih umum dikenal dengan istilah virga, sedangkan lubang besar yang terbentuk di awan itulah yang kemudian disebut sebagai "Fallstreak Hole".

Jadi intinya, Fallstreak Hole dapat terbentuk karena adanya tetesan air super dingin yang membeku yang disebabkan oleh suatu gangguan, lalu berubah menjadi kristal es yang makin lama makin tumbuh dan meluas seiring yang setelah itu akan jatuh dan meninggalkan lubang besar di lapisan awan.

Penampakan Fallstreak Hole 

Sumber: Wikimedia Commons
Sumber: Wikimedia Commons
Fallstreak Hole tidak selalu menghasilkan lubang berbentuk lingkaran atau elips, tetapi bisa juga memiliki bentuk memanjang dan tidak beraturan. Ukuran lubang dapat bervariasi, mulai dari beberapa meter hingga beberapa kilometer dalam diameter. Lamanya lubang ini bertahan tergantung pada kondisi atmosfer, stabilitas, dan kelembapan. Beberapa lubang mungkin hanya bertahan beberapa menit, sementara yang lain dapat bertahan berjam-jam. Fallstreak Hole juga dapat muncul secara bersamaan dan berdekatan satu sama lain, menciptakan pola menarik dari celah-celah yang saling terhubung di lapisan awan. Fenomena Fallstreak Hole yang berdekatan pernah tertangkap oleh satelit NASA pada tanggal 7 Januari 2021 di langit Florida, Amerika Serikat. 

Sumber: NASA Earth Observatory
Sumber: NASA Earth Observatory

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun