Seiring berjalannya waktu, pemimpin populis ini berhasil mengonsolidasikan kekuasaan mereka. Mekanisme check and balances semakin berkurang, dan perubahan konstitusional yang memperpanjang masa jabatan atau memberikan lebih banyak kekuasaan kepada eksekutif dilakukan. Demokrasi, yang seharusnya menjadi pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat, berubah menjadi alat bagi segelintir orang yang berkuasa.
Kita, sebagai warga negara yang peduli terhadap masa depan demokrasi, harus waspada terhadap tanda-tanda awal pembajakan demokrasi ini. Kesadaran dan partisipasi aktif dalam proses politik sangat penting. Media harus tetap bebas dan berani mengungkap kebenaran, lembaga-lembaga pengawasan harus tetap independen dan kuat, dan kita harus terus menjaga dan memperkuat norma-norma demokrasi.
Pada akhirnya, demokrasi tidak hanya sekadar sistem pemerintahan; ia adalah komitmen bersama terhadap nilai-nilai kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Mari kita jaga demokrasi kita dari ancaman pembajakan yang demokratis ini, demi masa depan yang lebih baik dan lebih adil bagi semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H