Mohon tunggu...
Homsani Nasution
Homsani Nasution Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Pendidikan islam anak usia dini Fakultas ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PENGARUH COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

13 Agustus 2020   14:00 Diperbarui: 13 Agustus 2020   14:06 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswi 

Oleh : Homsani Nasution

Dikutip dari sebuah artikel theconversation.com yang diterbitkan pada 2 Mei sebagi memperingati hari pendidikan nasional, menyebutkan bahwasanya, sekitar 25 juta anak sekolah dasar di Indonesia kini belajar di bawah ancaman pandemi COVID-19. Seperti dilakukan oleh banyak negara, untuk mencegah penularan virus corona di sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan surat edaran bertanggal 24 Maret 2020 yang mengatur pelaksanaan pendidikan pada masa darurat penyebaran coronavirus). Kebijakan “Belajar dari Rumah” ini tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah. Masih terbatasnya kepemilikan komputer/laptop dan akses internet, misalnya, merupakan masalah utama yang berdampak pada tidak meratanya akses pembelajaran online. Kebijakan dan permasalahan ini hingga sampai sekarang masih menjadi sebuah permasalahan yang masih belum ditemukan cara terbaik untuk mengatasinya.

Pengaruh Covid -19 juga berpengaruh pada pendidikan anak usia dini. Dewasa ini, kita telah mengetahui ajaran baru pada pendidikan sudah terlaksanakan. Namun, penerapannya masih sama seperti sebelumnya disebabakan oleh peraturan Kemendikbud yang mana menjalani proses belajar mengajar melalui jarak jauh, atau dilakukan dirumah siswa. Hal ini sangat signifikan terhadap pendidikan anak usia dini, dimana anak usia dini merupakan siswa yang masih sangat  kecil untuk melakukan proses pembelajaran secara daring, mereka belum memahami proses belajaranya, masih sangat kecil untuk melakukan proses pendidikan dengan peratiran diatas.

Anak usia dini merupakan siswa yang masih belum mengetahui apapun, belum dapat  menulis, mengetahui huruf, mengetahui angka, bahkan untuk berbicara jelas juga masih sulit bagi mereka. Hal ini yang menjadi suatu permasalahan dalam proses pendidikan bagi anak usia dini  jika dilakukan secara daring/jarang jauh. Dikarenakan misalkan siswa anak usia dini tidak mungkin belajar menulis dengan guru melalui online, hal ini bukan menambah kepandaian siswa , namun akan mempengaruhi akalnya yang masih sangat bersih untuk mempelajari teknologi.

Dewasa ini, kita lihat siswa usia dini, maupuan siswa yang duduk ditaman kanak-kanak sistem belajaranya sangatlah rumit bahkan dapat dibilang hari-hari mereka tidak digunakan untuk belajar. Seperti yang kita ketahui, atau sekitar kita, anak usia dini belajar dengan cara jarak jauh dengan guru memberikan buku sebagai latihan belajar untuk menulis, mengetahui huruf, menghitung, dan lainnya. Namun, hal ini tidak menambah kemampuan siswa, siswa juga belum dapat mengetahui hal tersebut, dan kita ketahui orang tua sangatlah berperan terhadap perkembangan anak terkhusus pendidikannya dan sangat penting dalam waktu usianya yang masih dini. Namun, orang tua juga tidak menjadi solusi dalam pengetahun anak, dimana orang tua sekarang juga sibuk dengan dunia pekerjakaan. Bahkan sekarang, dimana ekonomi mengalami kritis sehinga segala sesuatu menjdai lebih mahal untuk memperbaiki keuangan negara. Hla, ini juga berkesinambungan dalam pendidikan anak, terkhusus anak usia dini.

Pengaruh covid-19 lainnya bagi sistem pendidikan anak usia dini, dimana sekarang, anak yang berusia dini lebih banyak bermain, terutama bermain games menggunakan alat elektronik yang tidak baik untuk perkembnagan otak dan pola pikir mereka. Orang tua juga lebih memilih tidak menyekolahkan anaknya, dikarenakan tidak adanya biaya, dan merasa dirugikan oleh sistem pendidikan yang diterapkan pada masa Covid-19 ini.

Hal-hal ini yang seharusnya bagi seorang pendidik maupun penerus bangsa, untuk mencari solusi atas persoalan-persoalan yang dihadapi sekarang. Dengan memilih jalan keluar dengan belajar dengan jarak jauh, menggunakan sistem daring/ online kurang efektif untuk keberlangsungan proses belajar anak. Dikarenakan,  bukan hanya untuk siswa yang masih duduk dibangku usia dini, tetapi seluruh siswa dan siwa yang menjadi lebih bodoh dengan sistem belajar ini. Hal ini dikarenkaan dengan memberikan banyak PR yang harus dikerjakan dirumah, dapat menambah kejenuhan bagi siswa tersendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun