Mohon tunggu...
Shafa Mayfita Azaria Rois
Shafa Mayfita Azaria Rois Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Aksi Begal Menjadi Ancaman Warga

11 Oktober 2024   20:09 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata begal secara terminologi dapat diartikan dengan sebuah aksi kejahatan (kriminal) seperti perampokan atau perampasan yang dilakukan oleh seseorang disertai kekerasan dengan menggunakan senjata tajam dan menggunakan kendaraan bermotor bahkan melakukan pembunuhan terhadap korban, dan korban yang diincar biasanya pengendara sepeda motor. Sehingga, dapat disimpulkan begal merupakan sebuah aksi kejahatan berupa merampok dengan cara paksa menggunakan kendaraan bermotor dan senjata tajam.

Di Indonesia sendiri, tentunya sudah tidak asing dengan aksi begal yang kerap terjadi di beberapa wilayah. Aksi begal dapat dikaitkan dengan aksi “curanmor” yaitu pencurian motor yang merupakan kejahatan yang masih marak terjadi di Indonesia. Tidak berbeda jauh dengan aksi begal, aksi curanmor juga merupakan aksi merampok kendaraan bermotor. Aksi-aksi tersebut bertujuan untuk mencuri alat transportasi baik motor maupun mobil dengan melakukan kekerasan kepada pemilik kendaraan dan pelaku biasanya menggunakan senjata tajam untuk mengancam korban. Begal seringkali terjadi di tempat-tempat yang sepi atau pada malam hari, bahkan juga bisa terjadi di pagi atau siang hari.

Pembegalan merupakan suatu kejahatan yang belum terselesaikan hingga saat ini. Di kota saya yaitu Kota Surabaya yang termasuk salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia yang tidak dapat terlepas dengan adanya aksi begal. Beberapa hari terakhir, maraknya aksi begal yang terjadi di Kota Surabaya sangat meresahkan warga sekitar. Tingginya kasus begal yang sedang terjadi, tidak hanya mengganggu ketenangan, tetapi juga menciptakan rasa ketidakamanan masyarakat ketika berada diluar rumah.

Aksi begal dapat dilakukan secara kelompok maupun individu. Contohnya, salah satu aksi begal telah terjadi di Jalan Ngagel Jaya Selatan pada tanggal 1 September 2024, dengan total pelaku begal yaitu delapan orang dan beberapa diantara mereka masih dibawah umur. Korban aksi tersebut adalah seorang pria yang ingin menjemput istrinya. Akibat dari kejadian tersebut, korban mendapatkan kekerasan, kehilangan uang sebesar Rp500.000 dan sebuah handphone. Dengan uraian kejadian begal tersebut, dapat diasumsikan warga sekitar merasa tidak aman ketika berkendara di luar rumah, terutama dilingkungan yang sepi maupun malam hari karena sangat rentan menjadi sasaran aksi begal.

Masalah begal di Kota Surabaya semakin meningkat dan menjadi ancaman serius bagi keamanan masyarakat. Aksi kejahatan ini tidak hanya menyebabkan kerugian material, seperti kehilangan kendaraan dan barang berharga, tetapi juga berdampak psikologis yang mendalam pada korban, menciptakan rasa ketidakamanan, dan mengganggu aktivitas sosial.

Faktor Penyebab

Aksi begal ini tentunya memiliki faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Yang pertama yaitu faktor ekonomi yang di dukung dengan tingginya tingkat kemiskinan kota, sehingga mendorong seseorang atau suatu kelompok untuk melakukan salah satu aksi kejahatan sebagai cara mencari nafkah untuk bertahan hidup. Selain itu, sedikitnya lowongan pekerjaan yang dibuka dapat memicu pelaku untuk mencari sumber pendapatan yang cepat dan ilegal.

Yang kedua ada faktor sosial, saat ini masih ada wilayah di Surabaya yang minim pengawasan, ini merupakan kesempatan bagi pelaku begal untuk melakukan aksinya. Selain itu, bergaul dengan kelompok yang melakukan tindakan kriminal atau yang menormalisasikan kejahatan dapat mempengaruhi seseorang untuk ikut arus dan menjalankan aksi kejahatan tersebut.

Terakhir adalah faktor keamanan, dengan minimnya kehadiran petugas keamanan di suatu daerah atau tempat yang jarang terjangkau, sepi maupun ramai, terutama di malam hari menjadi sasaran pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya dengan mudah.

Upaya Penanggulangan

Upaya-upaya penanggulangan yang dapat dilakukan sebagai warga yaitu memperluas pengetahuan tentang bagaimana begal dapat terjadi, cara-cara pelaku melakukan aksinya dan cara mencegahnya. Selain itu, warga dapat melakukan ronda malam untuk meningkatkan keamanan lingkungan sekitar. Kehadiran warga secara berkala dapat memberikan rasa aman dan mencegah terjadinya aksi kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun