Oleh Junianto1, Kartika Nurezka2 dan Mulkanisa Zahwa2
1) Staff dosen Program Studi Perikanan Unpad
2) Mahasiswa Progra Studi Perikanan Unpad
Untuk masyarakat Aceh dan sekitar, olahan ikan Masam Jing sudah tidak asing lagi kedengarannya. Â Namun untuk masyarakat diluar daerah tersebut tentu sangat aneh. Â Masam Jing adalah nama olahan ikan tradisional yang berasal dari dearah Gayo, Aceh. Â
Jenis-jenis ikan yang dapat diolah untuk dibuat Masam Jing antara lain ikan depik (Rasbora tawarensis), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan bandeng (chanos-chanos) dan ikan mujaer ((Oreochormis mossambica). Â Masyarakat Aceh banyak menggunakan ikan mujaer untuk dioleh menjadi Masam Jing.
Ikan Mujair merupakan jenis ikan air tawar. Bentuk badannya pipih dan bersisik kecil dengan type stenoid. Â . Â Mulut agak besar dan memiliki gigi kecil yang halus. Â
Sirip dada dan sirip perut berwarna hitam kemerahan, sedangkan sirip punggung dan sirip ekor berwarna kemerah-merahan di ujung-ujung sirip ekor (Cahyono, 2000). Â
Menurut Setianto (2012), ikan mujaer ini memiliki ciri yang khas yaitu dagu berwarna kekuningan. Tanda ini akan semakin jelas terlihat pada ikan mujaer yang jantan dewasa. Â
Di Indonesi, ikan mujaer dapat hidup dengan baik. Â Ikan ini tergolong sebagai ikan omnivore, yaitu pemakan segala. Â Makanan alami ikan mujaer yaitu bahan detritus, diatom, dan invertebrate. Â Ikan mujaer ini dapat tumbuh di sungai, kolam, tambah, danau dan perairan lainnya.
Menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. (2004), daftar komposisi kimia ikan mujair segar sebagai berikut:
Tabel 1.Kandungan Zat Gizi Ikan Mujair Segar