Mohon tunggu...
Mulia. S
Mulia. S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger // Writer

Membaca buku, menulis, atau mengeksplorasi bidang-bidang yang menarik seperti seni, sastra, atau ilmu pengetahuan adalah hal-hal yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mata Minus pada Anak: Bagaimana Mengenali dan Mengatasinya Sejak Dini?

8 Juni 2024   18:54 Diperbarui: 8 Juni 2024   19:11 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mata anak merupakan hal yang sering kali luput dari perhatian orang tua, padahal penglihatan yang baik sangat penting bagi perkembangan mereka. Salah satu masalah mata yang umum terjadi pada anak adalah miopia, atau yang lebih dikenal dengan istilah "mata minus". Anak-anak yang mengalami mata minus cenderung kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas. Mengenali dan mengatasi miopia sejak dini sangat penting untuk mencegah perkembangan yang lebih parah dan mendukung kualitas hidup anak secara keseluruhan.

1. Faktor Penyebab Mata Minus

Mata minus pada anak bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik dan lingkungan. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki miopia, risiko anak mengalami kondisi serupa akan meningkat. Namun, faktor genetik bukan satu-satunya penyebab. Pola hidup dan kebiasaan juga memainkan peran penting. Aktivitas yang membutuhkan fokus dekat secara terus-menerus, seperti membaca dalam jarak dekat atau menatap layar gawai terlalu lama, dapat mempengaruhi kesehatan mata anak. Meskipun pada masa kanak-kanak Anda mungkin tidak diizinkan bermain ponsel, faktor lain seperti pencahayaan yang buruk saat belajar atau membaca juga dapat berkontribusi.

2. Mengenali Gejala Mata Minus

Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda mata minus pada anak. Gejala yang perlu diperhatikan meliputi sering menggosok mata, kesulitan melihat papan tulis di sekolah, sering memicingkan mata, serta keluhan sakit kepala atau mata lelah setelah melakukan aktivitas visual. Anak-anak mungkin juga cenderung mendekatkan buku atau perangkat digital saat membaca. Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

3. Mengatasi Mata Minus Sejak Dini

Penanganan miopia pada anak sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Penggunaan kacamata atau lensa kontak yang sesuai dapat membantu memperbaiki penglihatan. Selain itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat perkembangan miopia. Salah satunya adalah dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk aktivitas yang memerlukan fokus dekat dan memberikan waktu istirahat yang cukup untuk mata. Mengajak anak bermain di luar ruangan juga bisa membantu, karena paparan cahaya alami diketahui memiliki efek positif pada kesehatan mata.

Penting juga untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik di rumah. Pastikan pencahayaan cukup terang saat anak membaca atau belajar, dan ajarkan mereka untuk menjaga jarak yang baik antara mata dan buku atau layar. Selain itu, rutin melakukan pemeriksaan mata secara berkala dapat membantu memantau kondisi mata anak dan melakukan penyesuaian perawatan jika diperlukan.

Mengenali dan mengatasi miopia pada anak sejak dini adalah langkah penting untuk memastikan kesehatan mata yang optimal. Dengan memahami faktor-faktor penyebab dan gejala yang muncul, serta mengambil tindakan preventif dan korektif yang tepat, orang tua dapat membantu anak mereka melihat dunia dengan jelas dan menjalani kehidupan yang lebih berkualitas. Ingatlah bahwa perhatian terhadap kesehatan mata anak bukan hanya tugas sementara, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun