Mohon tunggu...
Mulia. S
Mulia. S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger // Writer

Membaca buku, menulis, atau mengeksplorasi bidang-bidang yang menarik seperti seni, sastra, atau ilmu pengetahuan adalah hal-hal yang menarik.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Menghirup Bahaya Tanpa Rasa Bersalah

17 Januari 2024   14:04 Diperbarui: 17 Januari 2024   14:15 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: istockphoto

Di zaman sekarang, vape atau pod telah menjadi pemandangan umum di berbagai kalangan masyarakat, terutama di kalangan anak muda. Banyak yang memandangnya sebagai alternatif "aman" dibandingkan rokok konvensional, tapi tahukah kita sebenarnya vape punya bahaya dan dampak negatif yang nggak boleh dianggap enteng?

Pertama-tama, mari bicara tentang nikotin. Vape mengandung nikotin, yang ternyata bisa bikin ketagihan. Jadi, mitos bahwa vape itu cuma mengeluarkan uap air aja tuh salah besar. Terutama bagi remaja, penggunaan vape bisa jadi pintu masuk ke kebiasaan merokok yang lebih parah.

Selain nikotin, cairan dalam vape juga punya senyawa berbahaya lainnya, seperti formaldehida dan asam asetat. Pas dipanaskan, zat-zat ini bisa terurai dan jadi partikel mikro yang membahayakan banget buat paru-paru. Penggunaan vape dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah serius, kayak iritasi dan peradangan paru-paru.

Jangan lupakan dampaknya buat kesehatan mental. Ada penelitian yang nunjukkin kalau nikotin bisa mempengaruhi perkembangan otak, terutama pada remaja. Ini bisa meningkatkan risiko gangguan mental kayak kecemasan dan depresi. Gak cuma itu, ketergantungan nikotin juga bisa bikin stres, ganggu pola tidur, dan ngerusak keseimbangan mental.

Bahaya yang sering diabaikan adalah kemungkinan ledakan baterai pada vape. Udah beberapa kasus baterai vape yang meledak dan menyebabkan cedera parah bahkan kematian. Jadi, gak cuma kesehatan, tapi bahayanya bisa langsung nyamperin fisik kita.

Di sisi sosialnya, tren vape bisa menciptakan tekanan sosial, terutama di kalangan remaja. Penggunaan vape dianggap sebagai bagian dari gaya hidup keren, jadi ada dorongan buat ikutan. Akibatnya, penggunaan vape pada usia yang sangat muda bisa meningkat dengan cepat, dengan risiko kesehatan yang lebih serius.

Begitu banyak bahaya terkait penggunaan vape ini. Penting banget buat kita semua buat lebih aware akan risikonya, dan dukung regulasi yang lebih ketat dan edukasi kesehatan yang lebih intensif. Daripada main-main sama kesehatan, lebih baik stop merokok dan vape.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun