Mohon tunggu...
027_Maulidia Indah Mega Putri
027_Maulidia Indah Mega Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya menyukai hal-hal yang menarik bagi saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MBKM KKN-T: Penumbuhan Spatial Skill dan Jiwa Kewirausahaan Siswa SDIT Al-Kautsar Kebonduren Ponggok Blitar Melalui Pelatihan Pengasinan Telur Bebek

21 September 2024   11:59 Diperbarui: 21 September 2024   12:06 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa memeperhatikan materi yang disampaikan oleh pengabdi

Dalam dunia pendidikan modern, kurikulum tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan akademik, tetapi juga pada pengembangan keterampilan hidup (life skills) dan sikap kewirausahaan sejak dini. Keterampilan ini dianggap esensial dalam menghadapi tantangan global yang terus berubah. Di SDI Terpadu Al Kautsar, Kebonduren Ponggok Blitar, salah satu langkah strategis yang dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan dan keterampilan spasial adalah melalui pelatihan pengasinan telur bebek.

Program ini didesain tidak hanya untuk mengajarkan pengetahuan praktis tentang pengawetan makanan, tetapi juga untuk menumbuhkan karakter mandiri, inovatif, serta keterampilan spasial yang dapat membantu perkembangan akademik dan sosial siswa.

Spatial skill adalah kemampuan untuk memahami, menginterpretasikan, dan memanipulasi objek atau informasi yang bersifat ruang atau bentuk dalam pikiran kita. Keterampilan ini sangat berguna dalam berbagai bidang, seperti matematika, fisika, arsitektur, dan teknik. Di tingkat pendidikan dasar, pengembangan keterampilan spasial sering kali terabaikan, padahal penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki spatial skill yang baik cenderung lebih unggul dalam pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

Melalui kegiatan seperti pengasinan telur bebek, siswa SDI Terpadu Al Kautsar diajarkan untuk memahami hubungan antara bentuk fisik, waktu, dan proses perubahan. Mereka belajar bagaimana objek berubah bentuk dan karakteristiknya setelah melewati beberapa tahapan dalam proses pengawetan. Misalnya, bagaimana telur bebek yang direndam dalam larutan garam berubah tekstur dan rasa setelah beberapa minggu, dan bagaimana konsentrasi garam memengaruhi hasil akhirnya.

Di dunia yang semakin kompetitif ini, jiwa kewirausahaan menjadi semakin penting, bukan hanya bagi mereka yang ingin memulai bisnis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Siswa yang memiliki jiwa kewirausahaan cenderung lebih kreatif, inovatif, dan tidak takut menghadapi tantangan. Kewirausahaan juga melibatkan kemampuan untuk melihat peluang, mengelola sumber daya, dan mengambil risiko yang diperhitungkan.

Melalui pelatihan pengasinan telur bebek, siswa diajarkan tidak hanya tentang cara membuat produk (telur asin), tetapi juga aspek spatial dan kewirausahaan, seperti proses penempatan telur asin dalam wadah dan pemanfaatan telur bebek yang merupakan salah satu produksi khas dari Kecamatan Ponggok, Blitar . Semua ini dilakukan dengan tujuan agar siswa mendapatkan pengalaman secara langsung sekaligus mengasah keterampilan praktis mereka di bidang kewirausahaan.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 6 September 2024. Tempat dilaksanakannya kegiatan terletak di taman sekolah SDIT Al Kautsar Kebonduren Ponggok Blitar. Pelatihan ini diikuti oleh siswa kelas 3, 4 dan 5  yang berjumlah 61 peserta beserta dengan masing-masing wali kelas sebagai pendamping.

Sebelum dilaksanakan proses pembuatan telur asin, siswa diberikan materi terlebih dahulu oleh Maulidia Indah Mega Putri sebagai mahasiswa pengabdi pada kegiatan MBKM KKN-T Universitas Trunojoyo Madura yang didampingi oleh ibu Indah Setyo Wardhani, ibu Ika Dian Rahmawati, dan bapak Bian Dwi Pamungkas selaku dosen pembimbing mahasiswa MBKM KKN-T.

Pelatihan pengasinan telur bebek di SDI Terpadu Al Kautsar melibatkan beberapa tahapan, yang dirancang secara sistematis agar siswa dapat mengikuti setiap proses dengan baik:

  • Pemilihan Bahan Baku: Siswa diperkenalkan dengan cara memilih telur bebek yang berkualitas. Telur yang dipilih harus dalam kondisi baik, tanpa retak, dan berukuran seragam untuk memastikan hasil yang konsisten.
  • Pembuatan Larutan Garam: Siswa diajarkan bagaimana membuat larutan garam dengan konsentrasi yang tepat. Pengetahuan tentang konsentrasi ini sangat penting, karena konsentrasi garam yang berbeda akan menghasilkan tingkat keasinan yang berbeda pula.
  • Proses Perendaman: Telur direndam dalam larutan garam selama jangka 10-14 hari. Selama proses ini, siswa belajar mengamati perubahan yang terjadi pada telur dan mendokumentasikannya sebagai bagian dari proses pembelajaran sains.
  • Proses Memasak: Setelah proses pengasinan selesai, siswa diajak untuk merebus telur asin dan diajak untuk mengetahui berapa lama proses memasak telur asin.


kegiatan membalur telur bebek dengan larutan garam yang telah dibuat
kegiatan membalur telur bebek dengan larutan garam yang telah dibuat

siswa bersama pengabdi dan guru pendamping memasak telur bebek
siswa bersama pengabdi dan guru pendamping memasak telur bebek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun