Mohon tunggu...
Raihan Tri Atmojo
Raihan Tri Atmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UNS. Saat ini sedang senang terhadap dunia blog dan mencoba menambah wawasan dengan berbagai macam bacaan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Usia Masih Dini, Belanjaan dah Kayak Punya Bini

11 Mei 2022   21:19 Diperbarui: 11 Mei 2022   21:22 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran sudah lewat lebih dari sepekan yang lalu, tapi vibes dari lebaran masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Hal itu bisa kita lihat dari masih adanya kegiatan halal bi halal yang diadakan di kantor, institusi pendidikan, dan tempat-tempat lainnya.

Keadaan jalan sudah mulai sepi, tapi mal, pasar, swalayan tak ikut sepi karena masa inilah Tunjangan Hari Raya (THR) dibelanjakan. Baik ibu-ibu, bapak-bapak, remaja hingga anak-anak dompetnya pada 'tebal' karena dapet pemasukan tambahan selama lebaran kemarin.

Tapi semakin kesini budaya orang-orang berbelanja mulai berubah, khususnya bagi para millenials. Yap, budaya konsumtif kini sudah merambah ke anak-anak muda, terkhusus di kota-kota besar. Banyaknya tempat untuk makan dan berbelanja serta hiburan di kota besar membuat budaya konsumtif di kalangan pemuda dan remaja semakin merebak.

Hal itu bisa dilihat di akun-akun sosial media pemuda saat ini. Kebanyakan dari postingan di feed maupun story sosial media pemuda saat ini adalah jajan di restoran atau tempat makan, jalan-jalan, tiket bioskop, belanja baju bermerk, dan lain sebagainya. Aktivitas yang pada zaman dahulu dilakukan oleh orang dewasa kini bisa dilakukan mahasiswa, bahkan anak SMA.

Mereka menggunakan istilah self reward dan healing sebagai gambaran dari apa yang mereka lakukan. Apakah yang mereka lakukan salah?

Tidak, selama yang mereka lakukan itu wajar. Misal hanya sesekali itu tak mengapa. Tapi kalau mereka melakukan hal tersebut secara berlebihan kesannya menjadi foya-foya. Apalagi sampai jarang pulang ke rumah, jarang bertemu orang tua dan terlalu sering keluar dan menghabiskan uang meski uang itu hasil dari usahanya sendiri.

Jangan sampai mendapat uang sendiri menganggap ia sudah bebas, tak terikat dengan orang tuanya lagi. Alangkah baiknya jika kita mempunyai uang hasil pendapatan sendiri belanjakan ke arah yang lebih produktif seperti dibelanjakan untuk membeli buku, investasi, atau diberikan kepada yang lebih membutuhkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun