Galih tertawa sejenak. Tiga puluh detik kemudian, ia mengucapkan jawabannya
"Dik, pendapatan kita gak banyak. Karena aku menyadari itu, aku gak mau harta yang muluk-muluk. Masalah pun begitu, aku gak pingin ada masalah dateng ke diriku dengan muluk-muluk, apalagi bertumpuk-tumpuk. Kalau misal mengorbankan diri sendiri agar cepat selesai masalahnya, itu gak masalah bagiku. Lagipun hidup ini kan isinya Cuma senang dan susah, setelah susah pasti kita akan merasakan kesenangan aja kan. Nah itu, dalam hidup ini kita sabar dan santai aja. Selalu yakin akan rahmat Allah, sabar, dan mensyukuri apa yang telah diberikannya."
"Oooo, gitu ya mas. Makasih, dengan itu mas secara gak langsung menyemangatiku juga"
"Sama-sama dik"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H