Mohon tunggu...
Raihan Tri Atmojo
Raihan Tri Atmojo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, UNS. Saat ini sedang senang terhadap dunia blog dan mencoba menambah wawasan dengan berbagai macam bacaan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Alasan Saya Lebih Menyukai Spotify daripada Joox

17 Februari 2021   07:46 Diperbarui: 17 Februari 2021   07:51 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: spotify.com

Aplikasi di Android memang sangat banyak. Mulai untuk komunikasi hingga untuk belajar. Namun dari pengamatan saya aplikasi yang paling banyak diunduh adalah aplikasi komunikasi dan game. Wabil khusus adalah whatsapp. Aplikasi ini adalah aplikasi wajib yang harus ada di setiap android. Walaupun Whatsapp jarang dijadikan aplikasi bawaan (sepengetahuan saya), namun Whatsapp tetap menjadi primadona untuk kebutuhan komunikasi saat ini.

Kalau untuk game, ada beberapa game yang memang sudah merajalela di pasar game Indonesia. Sebut saja Mobile Legends dan Free Fire. Dua-duanya sudah menjadi hal yang sangat sering didengar oleh para gamer di indonesia. Mobile Legends di Indonesia melejit karena banyak konten kreatornya di youtube. Kebanyakan isi kontennya adalah gameplay dan review skin serta hero. Kalo FF melejit karena tidak membutuhkan spek yang terlalu berat, dan komunitasnya yang luas. Menjangkau kalangan bocil hingga millenial.

Tetapi kebutuhan masyarakat terhadap android tidak hanya untuk komunikasi dan game saja toh? Ada juga yang menggunakannya untuk bisnis, atau juga untuk menghibur diri seperti streaming video atau mendengarkan musik. Nah bicara tentang platform atau penyedia jasa streaming lagu online, kita pasti sudah tidak asing dengan aplikasi Spotify dan Joox.

Selama pengalaman saya menggunakan keduanya, saya bisa mendapatkan perbedaaan yang akhirnya membuat saya lebih memilih Spotify daripada joox. Setidaknya ada 3 alasan mengapa saya memilih Spotify daripada Joox.

  • Spotify lebih ramah di penyimpanan
  • Kebutuhan penyimpanan android memang menjadi kebutuhan krusial bagi para penggunannya. Biasanya Android memang dipilih karena kapasitas penyimpanan dan akselerasi sistem operasinya. Nah bagi kaum menengah kebawah seperti saya, membeli android dengan RAM 2GB dan penyimpanan internal 16 GB sudah wah. Namun  karena aplikasi android terus berkembang, saya juga harus pintar-pintar memilih aplikasi yang ingin diunduh agar tidak boros penyimpanannya. Makanya saya memilih Spotify yang ukurannya relatif kecil.
  • Lebih banyak lagu tersedia di Spotify
  • Pernah suatu saat saya mencari lagu-nya payung teduh. Ternyata ada lagu dari mereka yang tersedia di Spotify, tapi tidak tersedia di Joox. Itulah alasan kedua saya lebih memilih Spotify daripada Joox.
  • Tampilan yang lebih simple.
  • Saya emang lebih nyaman melihat tapilan yang user friendly. Lha wong facebook saja saya pakai yang versi lite hehe. Menurut saya entah kenapa Joox terlihat lebih ramai dan sumpek gitu. Iya kalau mau diukur dari segi kekiniannya lebih kekinian Joox. Tapi saya lebih nyaman dengan Spotify hehe, karena tidak terlalu ramai poster dan iklannya.
  • Dari ketiga alasan diatas, maka sampai saat ini saya masih setia menggunakan Spotify untuk menemani aktifitas saya, terutama kalo lagi nugas. Tapi walau begitu, bukan berarti Joox tidak mempunyai kelebihan. Ada satu masa saya senang memakai Joox.Waktu itu, saya iseng-iseng nyari cara agar bisa menggunakan Joox premiere tanpa berlangganan. Lalu saya menemukan satu website yang kelihatannya meyakinkan. Jadi kita disuruh memasukkan email yang akan digunakan menjadi akun pada Joox kita. Setelah sudah kita akan diberi kode untuk membuka akses VIP di Joox.Setelah saya coba, ternyata berhasil. Saya bisa mendownload semua lagu agar bisa diputar secara offline. Tapi itu hanya bertahan sekitar sebulan. Kalau ingin lagi kita harus membuat email lagi agar bisa mendapatkan kode referral-nya. Tapi resikonya jika menggunakan email baru untuk mendapatkan akses VIP secara ilegal itu, maka playlist kita yang lama akan hilang. Jadi kita harus membuat playlist lagi.Karena itulah saya menggunakan Spotify lagi. Walaupun tidak punya akses premier, tapi saya tetap setia menggunakannya. Mungkin itu menjadi penanda kalau menggunakan sesuatu yang ilegal itu tidak mengenakkan, dan tidak baik. Kalaupun ada yang bisa dibajak, biasanya cara mendapatkannya tidak mudah hehe.Nah itulah opini saya mengenai Spotify dan Joox. Ini hanya sebuah opini, mungkin dari yang lain punya pendapat berbeda juga wajar saja. Kan kita emang punya otak dan hati yang berbeda. Kalau sama mana ada yang namanya Spotify dan Joox, kan semuanya sama hehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun