Mohon tunggu...
024_Sekar Arum
024_Sekar Arum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Sekar Arum merupakan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang tepat berada pada semester 6. Memiliki hobi menulis tentang edukasi khususnya bidang pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Budaya Literasi Siswa SD Melalui Pojok Baca

16 Juni 2023   22:53 Diperbarui: 16 Juni 2023   22:58 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Kelompok 47 Asistensi Mengajar Universitas Negeri Surabaya mendirikan Pojok Baca pada seluruh Sekolah Dasar (SD) di Desa Genjeng, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Pojok Baca merupakan upaya pemanfaatan sudut ruang kelas yang dapat digunakan siswa untuk membaca buku secara teratur dan terstruktur. Penerapan pojok baca di setiap di kelas yakni untuk mempermudah siswa membaca buku dan mendekatkan buku kepada siswa. Tujuannya yaitu untuk mengenalkan kepada siswa bahwa ilmu bisa didapatkan dari berbagai macam media sumber belajar, serta memberikan pengalaman yang menarik bahwa membaca buku tidak hanya dilakukan di perpustakaan saja, melainkan dapat juga dengan memanfaatkan sudut kosong. Adapun buku yang tersedia di Pojok Baca yaitu buku fiksi maupun non fiksi seperti halnya novel, buku cerita, komik, serta buku pengetahuan. Selain buku, Pojok Baca juga menyediakan berbagai macam permainan yang dapat digunakan siswa untuk menyegarkan pikiran setelah jenuh belajar seperti congklak, stacko, bekel, puzzle, serta rubrik.

Dalam rangka meningkatkan minat baca pada siswa, KKN-T Kelompok 47 Unesa juga mengadakan program gerakan 15 menit literasi pada setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memperoleh informasi, meningkatkan keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), memperbanyak kosakata, dan meningkatkan daya ingat. Sehingga budaya literasi menjadi sebuah kebiasaan atau sikap yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Sebab membaca merupakan kegiatan yang akan menambah dan memperluas wawasan pengetahuan terutama dalam dunia pendidikan. Mengingat pada saat ini masyarakat di Indonesia memiliki minat baca yang rendah, maka dari itu kegiatan literasi perlu untuk dibiasakan sejak dini agar siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas pada masa yang akan datang.

Pembangunan Pojok Baca pada seluruh SD di Desa Genjeng dimulai pada awal bulan Mei dan selesai pada akhir bulan Mei dengan periode pengerjaan selama satu bulan mulai dari pengumpulan donasi berupa uang dan buku, pembelian buku dan permainan, pelabelan, pembelian fasilitas berupa rak buku serta alat penunjang lainnya, pembangunan dan penghiasan ruang pojok baca, serta peletakan dan persebaran buku di setiap sekolah. Adapun Program Pojok Baca diterapkan di SDN Genjeng 1, SDN Genjeng 2, SDN Genjeng 3, serta SDN Genjeng 4.

Rincian dari pelaksanaan program literasi yakni mengkoordinasi siswa untuk mengambil buku di pojok baca, kemudian siswa diberi waktu untuk membaca selama lima belas menit. Setelah itu siswa diminta untuk menjelaskan di depan kelas mengenai buku yang mereka baca berupa ringkasan dan intisari dari buku. Dengan begitu, siswa tidak hanya membaca buku secara cuma-cuma, akan tetapi siswa diharapkan dapat memahami buku yang mereka baca. Selain itu, kegiatan literasi disertai menjelaskan buku yang dibaca di depan kelas juga akan menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk dapat berbicara di depan teman-temannya. Sehingga siswa dapat memiliki kemampuan public speaking yang diasah sejak dini.

Sumber: Penulis
Sumber: Penulis

Program literasi dilakukan di pagi hari sebelum kegiatan pembelajaran dimulai memiliki tujuan yaitu pada pagi hari daya pikir siswa masih dalam keadaan segar sehingga otak akan lebih mudah berkonsentrasi. Dengan begitu, siswa dapat lebih konsisten dalam memahami apa yang mereka baca. Sehingga siswa dapat lebih siap untuk menerima materi pembelajaran karena telah dibekali dengan program literasi sebagai pemanasan.

Dengan adanya program literasi yang diterapkan pada seluruh SD di Desa Genjeng, diharapkan dapat turut andil dalam memperbaiki kualitas SDM di Kabupaten Nganjuk. Sehingga dapat menstimulasi kreativitas seiring dengan bertambahnya wawasan baru yang akan didapat melalui program literasi. Selain itu, diterapkannya program literasi di jenjang pendidikan Sekolah Dasar dapat menumbuhkan sikap berpikir kritis yang akan berdampak positif bagi masa depan siswa guna mengoptimalkan kemampuan berpikir pada dunia kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun