Mohon tunggu...
Mochammad Afisena
Mochammad Afisena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

28 November 2021   14:09 Diperbarui: 28 November 2021   14:23 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang diketahui Bersama pandemi covid 19 sangat banyak berdampak dalam berbagai aspek di seluruh dunia terutama di Indonesia. Kasus positif pertama di Indonesia terdeksi pada senin 2/3/2020, sejak hari itu kasus covid di Indonesia terus melonjak, tercatat hingga 7 Agustus 2021 jumlah korban jiwa akibat covid 19 di Indonesia berjumlah 105.598 jiwa, hal ini tentu saja berpengaruh pada proses belajar mengajar di sekolah yang sejak awal terdapat lonjakan kasus di Indonesia seluruh sekolah di himbau untuk tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka akan tetapi di ganti dengan pembelajaran jarak jauh atau daring karena di rasa terlalu beresiko jika sekolah tetap dilaksanakan seperti biasa di khawatir akan menambah kasus baru. Akan tetapi pada saat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh tak sedikit peserta didik yang mengalami kesulitan hal ini dikarenakan banyak siswa yang belum memiliki gadget yang biasanya dialami oleh peserta didik di jenjang tk hingga sd dan kendala jaringan juga menjadi salah satu faktor kesulitan siswa untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.serta kouta juga menjadi problematika pada proses pembelajaran daring ini karena banyak yang mengeluh meningkatnya kebutuhan kuota dari biasanya, pemerintah melalui kemendikbud sudah berupaya memberikan bantuan kuota akan tetapi banyak yang merasa bantuan kuota tersebut kurang memadai dan kurang merata. Di masa yang seperti ini peserta didik di tuntut untuk lebih giat lagi belajar dirumah agar tidak tertinggal materi selama daring, tentu ini dapat berdampak pada psikologis anak serta dapat menurunkan nilai kreatifitas dan prestasinya

Wabah covid 19 telah melanda Indonesia setidaknya hampir 2 tahun belakangan ini dan sudah hampir 2 tahun juga Pendidikan di Indonesia dari mulai jejang tk hingga perguruan tinggi melaksanakan pembelajaran jarak jauh secara online atau daring, sesuai anjuran pemerintah dirumah saja & physical and social distancing harus diikuti dengan perubahan cara belajar mengajar, peran guru dan dosen sebagai tenaga pengajar menjadi kurang efektif karena kurangnya interaksi dengan murid/mahasiswa, pembelajaran jarak jauh juga menimbulkan banyak problematika bagi peserta didik rasa jenuh karena banyaknya tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan akan tetapi penjelasan yang diberikan kurang maksimal, akan tetapi pandemic covid 19 ini tidak hanya berdampak buruk bagi dunia Pendidikan melainkan ada beberapa dampak positif dari metode pembelajaran daring seperti guru dan murid lebih bijak serta lebih mahir dalam menggunakan tekhnologi, guru dapat sekaligus menjadi content creator yaitu dengan cara mengupload video pembelajaran se kreatif mungkin di youtube serta siswa juga dapat belajar public speaking yang baik dengan cara mengupload tugas-tugasnya atau mempresentasikan tugasnya melalui media social Instagram.

Dengan begitu maka tidak selamanya pandemi covid 19 berdampak negative bagi proses belajar mengajar. Bila ada salah dan ke khilafan mohon maaf, stay safe dan semoga bermanfaat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun