Mohon tunggu...
Fakhriza Anwar
Fakhriza Anwar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Surabaya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemasangan PLTS Atap Mahal, Benarkah?

23 Februari 2023   23:21 Diperbarui: 23 Februari 2023   23:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) , menjadi salah satu pilihan pembangkit energi yang sedang hangat diperbincangkan saat ini. PLTS menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menawarkan berbagai manfaat, baik untuk individu maupun untuk bumi kita ini. Energi matahari menjadi pilihan terbaik di Indonesia yang saat ini bisa diambil karena energi ini hampir tersedia sepanjang tahun.

Energi matahari adalah sumber daya bersih dan terbarukan yang tidak menghasilkan emisi dan memiliki dampak minimal terhadap lingkungan. Salah satu cara paling mudah untuk memanfaatkan energi matahari adalah dengan memasang panel surya atap. Namun, seringkali ada stigma yang melekat pada praktik ini, banyak orang percaya bahwa pemasangan PLTS itu mahal dan tidak sepadan dengan investasinya.

Padahal dengan memanfaatkan tenaga matahari, kita dapat menghasilkan listrik tanpa memerlukan bahan bakar fosil, mengurangi jejak karbon kita, dan membantu memerangi krisis iklim. Manfaat energi matahari sangat banyak. Pertama, merupakan sumber energi terbarukan, artinya tidak akan pernah habis. Tidak seperti bahan bakar fosil, yang merupakan sumber daya terbatas yang pada akhirnya akan habis. 

Salah satu keuntungan terbesar dari panel surya atap adalah dapat mengurangi tagihan energi kita di rumah. Dengan menghasilkan listrik sendiri, kita tidak akan terlalu bergantung pada jaringan listrik dan akan mampu mengimbangi biaya tagihan listrik kita dirumah. Selain itu, dalam beberapa kasus, kita bahkan dapat menjual kelebihan energi kembali ke jaringan listrik, sehingga mengurangi tagihan kita lebih lanjut dan membantu mengimbangi biaya pemasangan awal.

Peran pemerintah saat penting dalam menaikan minat orang orang terhadap PLTS. Beberapa perusahaan besar dunia bahkan mengharuskan beberapa penyuplai nya agar menggunakan energi yang dihasilkan dari Energi Baru Terbarukan. 

Pemerintah telah menetapkan PLTS atap sebagai program strategis nasional untuk mempercepat pencapaian target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Optimalisasi pengembangan PLTS atap akan bertumpu pada sektor rumah tangga dan industri untuk memaksimalkan pencapaian target tersebut. Namun, peraturan terbaru yang diterbitkan pemerintah tidak lagi mendukung ekspor listrik dari PLTS menuju jaringan PLN yang dapat mengurangi tagihan listrik kita. Hal ini mengakibatkan turun nya minat masyarakat dalam memasang PLTS di skala rumahan. 

Demi menyiasati hal ini, beberapa perusahaan pengembang PLTS di Indonesia berusaha untuk menawarkan pelanggan untuk memasang baterai untuk menyimpan listrik sehingga kelebihan energi di siang hari bisa disimpan dan digunakan di malam hari. Namun sayangnya, investasi baterai untuk PLTS Atap masih terbilang mahal. Beberapa perusahaan mengungkapkan kalau dengan baterai maka harga PLTS Atap bisa dua kali hingga tiga kali lipat lebih mahal. Namun dengan adanya tantangan revisi kebijakan tentang PLTS Atap diperkirakan permintaan tetap akan tumbuh, hanya saja kapasitas per-proyek atau per-pelanggan tidak sebanyak sebelumnya. 

Meski tujuan pemasangan listrik tenaga surya bukan untuk jual beli, konsumen secara otomatis akan membandingkan harga membeli listrik dari PLN dengan harga baru setelah mereka memasang PLTS atap. Sementara itu, pelaku industri tidak akan membandingkan nilai ekonomis antara punya PLTS sendiri atau beli listrik dari PLN, melainkan industri memang dituntut untuk menggunakan energi terbarukan, karena setrum bersih akan mendukung proses ekspor produk industri ke pasar global.

Kabar baiknya adalah dalam beberapa tahun terakhir, biaya panel surya terus menurun. Ini adalah kabar bagus bagi kita semua yang tertarik memasang panel surya di rumah atau bisnis mereka, karena ini berarti energi matahari menjadi lebih terjangkau dari sebelumnya. Hal ini juga akan mendukung transisi energi dari bahan bakar fosil menuju green energi yang di targetkan oleh pemerintah. Salah satu faktor utama yang mendorong penurunan harga panel surya adalah semakin tersedianya metode manufaktur yang lebih murah dan efisien. 

Hal ini menyebabkan pengurangan biaya bahan dan tenaga kerja. Proses membuat panel surya menjadi lebih terjangkau bagi konsumen. Selain itu, peningkatan teknologi dan efisiensi telah menghasilkan keluaran daya yang lebih tinggi dari setiap panel, yang semakin meningkatkan nilai jualnya.

Penurunan biaya panel surya ini akan berdampak pada penghematan jangka panjang. Karena nilai investasi awal yang diperlukan untuk memasang panel surya menurun, waktu yang dibutuhkan untuk menutup investasi melalui penghematan energi juga menurun. Ini berarti keuntungan finansial dari pemasangan panel surya menjadi lebih nyata dan dapat diakses oleh lebih banyak individu dan pelaku bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun