Tanah Karo. Selasa 14/01/2025. Â Kegiatan Patroli Wilayah Binaan (Pawilbin) dan Komunikasi Sosial Komsos (Komsos (Komsos) berkunjung ke wilayah binaan di desa-desa yang ada di Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Dolat Rayat Kab. Karo juga bersilaturahmi secara humanis dengan warga sambil imbauan rutin dilaksanakan oleh para Personel Koramil 01/Barusjahe jajaran Kodim 0205/Tanah Karo terutama oleh para Babinsa (Bintara Pembina Desa), kegiatanpun tentunya sesuai perintah dan arahan dari Danramil Kapten Inf Jonson E. Sembiring.
Kegiatan Komsos hari ini (14/01) dilaksanakan oleh para Babinsa sambil Pendampingan Pertanian, seperti yang dilakukan oleh Serda Yayat Sudrajat juga bertugas sebagai Babinsa Koramil 01/Barusjahe di Toko Pertanian UD. Tarsil Jalan Tigapanah-Tongkoh Desa Sukajulu Kecamatan Barusjahe Kabupaten karo-Sumatera Utara, disini  Babinsa bersilaturahmi secara humanis dengan Pemilik Toko bapak Eben Tarigan maupun dengan Karyawan  sambil monitoring pengecekan harga dan stok pupuk dalam rangka Pendampingan Pertanian.
Dalam kegiatan ini Serda Yayat Sudrajata dalam rangka Pendampingan Pertanian melakukan pengecekan harga dan stoko ketersediaan pupuk bersubsidi, pupuk non subsidi, obat-obatan pertanian maupun bibit unggul tanaman jagung juga padi, tujuannya agar tidak terjadi kelangkaan barang-barang tersebut karena jika langka sudah pasti harganyapun bisa lebih mahal di luar kewajaran bisa merugaikan para petani bahkan bisa masuk atau beredar barang-barang palsu, sehingga menghambat kelacaran proses bercocok tanam.Â
Serda Yayat menerangkan secara singkat "Saat di ini saya melaksanakan Komsos bersilaturahmi dengan pemilik Tok Pertanian UD. Tarsil Bapak Eben Tarigan maupun dengan karyawan, saat inipun melakukan monitoring harga dan ketersediaan pupuk bersubsidi, pupuk non subsidi, obat pertanian, bibit unggul jagung juga padi, yang saat ini stok tercukupi hingga bukan depan, sedangkan harga ada kenaikan namun masih sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi), sedangkan kendala atau hambatan saat ini pupuk bersubsidi karena terbatasnya pupuk subsidi dari Pemerintah tidak sesuai dengan luas lahan tanam jagung maupau  padi, sedangkan pupuk Non Subsidi harga sangat mahal bagi petani walapun masih terjangkau harganya", katanya Yayat. (Bayu.W GATUBIMA_PENDIM 0205/TK).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H