Mohon tunggu...
Alex Firmansyah
Alex Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Saya merupakan mahasiswa Teknik kimia universitas jember yang sedang menempuh Semester V

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Petani Kopi Desa Pakis Tidak Dapat Pupuk Subsidi, Mahasiswa Teknik Kimia UNEJ Adakan Pelatihan Pengolahan Limbah Menjadi Pupuk Organik Cair

13 Agustus 2024   11:31 Diperbarui: 14 Agustus 2024   17:10 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim 1 TEKKMENG 2024

Jember, 25 Juli 2024 – Dalam rangka mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh petani kopi di Desa Pakis, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Jember (UNEJ) yang tergabung dalam tim Teknik Kimia Mengabdi 2024  mengadakan pelatihan pengolahan limbah kulit kopi dan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC). Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tingginya harga pupuk kimia dan terbatasnya akses petani terhadap pupuk bersubsidi, mengingat mereka adalah petani yang mengelola lahan perhutani.Pelatihan yang diadakan pada 25 Juli 2024 ini ditujukan khusus untuk para petani kopi di Desa Pakis. Dalam sambutannya, dosen pembimbing dari Teknik Kimia UNEJ menekankan pentingnya inovasi dalam sektor pertanian, terutama dalam menghadapi masalah kelangkaan pupuk dan pemanfaatan limbah yang selama ini belum dikelola secara optimal.

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi oleh dosen Teknik Kimia UNEJ mengenai proses pembuatan pupuk organik cair dari bahan-bahan yang mudah didapatkan, yaitu air cucian beras, air, limbah kulit kopi, limbah rumah tangga seperti buah, sayur, dan sisa makanan, serta bahan tambahan seperti EM4 dan molase. Dalam pemaparannya, dosen menjelaskan langkah-langkah teknis dan manfaat dari penggunaan pupuk organik cair ini, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga lebih ekonomis dibandingkan dengan pupuk kimia.

Setelah pemaparan materi, dilaksanakan demonstrasi pembuatan POC dengan melibatkan langsung para petani. Demonstrasi ini dilakukan menggunakan bioreaktor yang telah disiapkan oleh tim mahasiswa UNEJ. Petani diberi kesempatan untuk mempraktikkan sendiri cara mengolah limbah menjadi pupuk organik cair dengan bimbingan dari para mahasiswa.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, Tim Tekkim Mengabdi 2024 juga menyerahkan tiga unit alat bioreaktor kepada warga dan perwakilan kelompok tani setempat. Alat-alat ini diharapkan dapat membantu para petani dalam memproduksi pupuk organik secara mandiri. Kegiatan ini diakhiri dengan penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan petani.

Bapak Mu'arif, salah satu petani kopi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu. "Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang mau berbagi ilmu dan meluangkan waktu untuk membantu para petani menghadapi masalah krisis pupuk di Desa Pakis," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan kelompok tani yang mengapresiasi inisiatif mahasiswa UNEJ. "Saya merasa senang dan berterima kasih, dengan adanya teman-teman mahasiswa yang mau membantu mengatasi masalah langkanya pupuk dan juga kulit kopi yang kerap kali dianggap sampah bagi sebagian besar petani kopi di sini. Saya harapkan ada bimbingan lebih kepada warga petani yang ingin membuat pupuk organik cair agar mendapatkan arahan dari mahasiswa lebih lanjut," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, tim mahasiswa UNEJ merencanakan untuk melakukan pemantauan rutin terhadap warga setiap bulan selama enam bulan ke depan. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan proses produksi POC berjalan dengan baik dan memberikan bimbingan tambahan jika diperlukan.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan solusi konkret bagi para petani kopi di Desa Pakis, tetapi juga membuka peluang bagi pemanfaatan limbah yang lebih optimal, sehingga dapat berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Inisiatif ini juga menunjukkan peran aktif mahasiswa dan akademisi dalam memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun