Mohon tunggu...
ADESYIFA NURAINI
ADESYIFA NURAINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

politics addict

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Review Film Bila Esok Ibu Tiada

10 Januari 2025   16:30 Diperbarui: 9 Januari 2025   22:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

          Film Bila Esok Ibu Tiada adalah film keluarga yang di sutradarai oleh Rudi Soedjarwo. Dalam film ini penonton akan dibawa dengan suasana yang haru akan pentingnya kehadiran seorang ibu dalam sebuah keluarga. Rudi Soedjarwo memboyong artis artis papan atas Indonesia seperti Fedi Nuril, Amanda Manopo dan Yasmin Napper dalam film nya. Penonton akan dibuat menangis Ketika film ini berlangsung. Sosok ibu yang di perankan oleh Christine Hakim serta kelima tokoh dengan wataknya yang sangat kuat berhasil membaut penonton ikut merasakan huru hara dalam keluarga tersebut.

     Film ini di rilis tanggal 14 November 2024 di seluruh bioskop yang ada di Indonesia. Saat film ini di rilis, seluruh bisokop di Indonesia kebanjiran penonton yang sangat antusias menantikan film ini. bahkan tak sedikit dari para penonton rela mengantri berjam jam untuk mendapatkan tiket ini. Perasaan penonton setelah menonton film ini adalah haru luar biasa bahkan ada yang sampai menangis setelah keluar dari teater. Berkisah tentang sebuah keluarga yang harmonis yang lengkap. Keluarga tersebut terdiri atas ibu yang diperankan oleh Christine Hakim yang memiliki 4 anak yaitu Ranika yang di perankan oleh Adina Wirasti, Rangga yang di perankan oleh Fedi nuril, Rania yang diperankan oleh Amanda Manopo, dan Hening yang di perankan oleh Yasmin Napper.

    Karakter dari masing masing anak juga berbeda beda. Ranika berperan sebagai anak sulung yang mandiri hingga dia rela menunda pernikahannya demi menghidupi keluarga nya. Ranika memikul beban yang sangat berat karna dialah yang membiayai keluarganya. Karakter Rangga, Rania,dan Hening juga menonjol terutama saat berhadapan dengan kakaknya. Karakter yang di gambarkan dalam film ini dibuat se realistis mungkin dengan kondisi zaman sekarang. Seni kintsugi/ memperbaiki keramik dengan emas juga di hadirkan dalam film ini agar film ini semakin bermakna dan membekas di hati penonton

    Meskipun masih ada kekurangan seperti pengambilna gambar yang terlalu close up. Beberapa adegan di film ini juga banyak yang di potong potong menurut penulis. Secara keseluruhan film ini tetap sukses membuat penonton merasakan dinamika keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun