Mohon tunggu...
Abdul Maliq
Abdul Maliq Mohon Tunggu... Seniman - Content writer

Menyukai seni dan dunia kreatif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komedi adalah Terapi: Bukan Meratapi tapi Menertawai

3 Juni 2024   18:54 Diperbarui: 3 Juni 2024   19:01 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terapi adalah salah satu upaya untuk mengobati rasa sakit, dan perbaikan dari suatu masalah kesehatan. Terapi berasal dari kata "therapy" yang berarti perawatan atau pengobatan. Secara umum, terapi dapat diartikan sebagai suatu intervensi yang dirancang untuk memperbaiki kesehatan atau fungsi seseorang. Tujuannya adalah untuk mencapai pemulihan, peningkatan kualitas hidup, atau pengelolaan gejala dari suatu kondisi tertentu.

Ada banyak jenis erapi yang dapat kita coba untuk menyembuhkan penyakit, mulai dari penyaakit fisik hingga penyakit batin atau depresi. Salah satu terapi yang biasanya digunakan oleh para komika atau praktisi stand up comedy adalah dengan terapi komedi. Mereka membuat materi stand up comedy dengan keresahan yang sedang dirasakan. Hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi ketenangan batin para komika. Apalagi jika materi yang mereka bawakan adalah rasa trauma yang dulu pernah mereka rasakan.

Pengalaman yang bahkan dulu sulit untuk mereka terima, namun ketika mereka berhasil membawakan materi stand up yang berasal dari rasa traumanya, hal itu membuat mereka merasa berdamai kembali dengan diri dan mampu menerima diri dengan lebih lapang, karena mereka tidak lagi melihat rasa trauma yang dirasakan dulu dari sudut pandang yang menyakitkan. Ada rasa puas dan lega yang dirasakan saat penonton tertawa dengan materi yang berasal dari rasa traumanya dulu, rasa tersebut membuat mereka merasa lebih bisa menerima diri dan mensyukuri atas apa yang telah mereka alami dahulu.

Menertawakan hidup terasa menyenangkan bukan? Kalo kamu merasa hidupmu terlalu kelam, mungkin kamu perlu menertawakan hidup, karna lebih menyenangkan menertawakan hidup daripada meratapi hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun