Mohon tunggu...
Nashrul Haqqi
Nashrul Haqqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang hobi menulis cerita fiksi khusunya yang bergenre Scifi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bela Negara Itu Ajaran Hitler?

23 Oktober 2023   09:57 Diperbarui: 23 Oktober 2023   10:11 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintahan Nazi Jerman merupakan sejarah terkelam bagi Republik Federal Jerman. Nazi Jerman merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi Jerman dibawah kekuasaan diktator seorang Adolf Hitler dan Partai Nazi (NSDAP) pada tahun 1933 sampai 1945. Rasisme, terutama anti-semitisme, merupakan bagian utama dari rezim kekuasaan Nazi. Kaum Nazi beranggapan bahwa orang-orang Jerman yang merupakan ras Nordik adalah keturunan murni dari ras Arya. Dilansir dari History.com, Pada saat Hitler bunuh diri pada bulan April 1945, sekitar 6 juta orang Yahudi telah terbunuh.\

www.britannica.com
www.britannica.com
  • Bela Negara ala Nazi

Tidak dapat dipungkiri bahwasannya Adolf Hitler merupakan seorang manipulator ulung yang dapat menanamkan Ideologi Ultra Nasionalisme (Nasionalisme ekstrim yang mempromosikan kepentingan satu negara atau masyarakat di atas segala hal) dan menjadikannya sebagai Fhrer atau pemimpin satu-satunya di Jerman. Volksgemeinschaft, (Jerman: "komunitas rakyat") di Jerman Nazi, sebuah badan yang bersatu secara ras dan terorganisir secara hierarkis di mana kepentingan individu akan berada di bawah kepentingan bangsa, atau Volk. Seperti batalion militer, komunitas masyarakat akan secara permanen siap menghadapi perang dan akan menerima disiplin yang diperlukan.

Begitulah wujud dari Bela Negara yang dilakukan oleh pemerintahan otoriter Nazi di bawah kepemimpinan Hitler. Mengutip tulisan Bung Karno dalam Buku DBR Jilid 1 "Kebesaran bangsa itu dijelmakan oleh fasisme kepada kebesaran 'seorang' manusia, kebesarannya seorang diktator bernama Hitler yang kehendaknya didewa-dewakan"

www.thoughtco.com
www.thoughtco.com
  • Butir Kedua dan Ketiga Pancasila

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab & Persatuan Indonesia. Begitulah bunyi butir kedua dan ketiga dari Pancasila. Bukan tanpa alasan bahwa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi butir kedua dan kemudian disusul oleh Persatuan Indonesia. Pancasila menegaskan bahwasannya kemanusiaan merupakan nilai yang harus dijunjung tinggi sebelum membicarakan kebesaran bangsa (Nasionalisme).

Hal tersebut yang menjadikan Bela Negara (Patriotisme) Bangsa Indonesia berbeda dengan Volksgemeinschaft ala Hitler. Bela Negara Bangsa Indonesia haruslah berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaaan, bukan pada Nasionalisme Ekstrim yang mengedepankan bangsanya sendiri tanpa menghiraukan aspek-aspek kemanusiaan dan melahirkan penindasan terhadap bangsa-bangsa lain.

  • Referensi

[1]

History.com, "Nazi Party," 4 Oktober 2022. [Online]. Available: https://www.history.com/topics/world-war-ii/nazi-party.

[2]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun