Mohon tunggu...
Muhammad Naufal Muzakki
Muhammad Naufal Muzakki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kunci kenikmatan itu cuman satu, jangan melihat kenikmatan orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manajemen Sumber Daya Air Berkelanjutan: Perspektif Biologi dan Islam dalam Mendukung Pertanian

10 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air merupakan elemen paling penting dalam kehidupan. Keberadaan air menjadi salah satu kebutuhan utama dalam sektor pertanian, mulai dari irigasi hingga pengelolaan ekosistem. Dalam Islam, air memiliki makna penting, baik secara fisik maupun spiritual, sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam QS. Al-Anbiya [21]: 30.

Artinya: "Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup." (QS. Al-Anbiya [2]: 30). Ayat ini menegaskan bahwa air merupakan sumber kehidupan yang mutlak dan salah satu nikmat terbesar dari Allah SWT yang harus dikelola dengan penuh rasa tanggung jawab.

Kelangkaan air adalah salah satu isu global paling mendesak di abad ke-21. Tekanan antropogenik dan perubahan iklim diperkirakan akan menjadi pendorong utama pengurangan sumber air tawar dalam beberapa dekade mendatang. Melansir dari leadthechange.bard.edu, sekitar 69% dari air tawar global digunakan untuk sektor pertanian. Namun, tantangan seperti kekeringan, degradasi sumber air, dan kontaminasi bahan kimia (pestisida dan pupuk) menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan sistem ini. Sebagai contoh, salinisasi akibat irigasi yang tidak terkelola dengan baik dapat mengurangi produktivitas lahan pertanian dan mempengaruhi hasil panen.

Meskipun teknologi canggih dalam pengelolaan air semakin berkembang, masih ada kesenjangan dalam literatur ilmiah terkait pengembangan dan inovasi dalam bidang ini, terutama di tingkat masyarakat dan dalam konteks penerapan teknologi yang lebih luas. Penelitian Irianto, I Ketut, pengendalian kualitas air terkait dengan aktivitas pertanian dapat dilakukan dengan meninjau kembali teknologi pengolahan tanah serta teknik budidaya yang diterapkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko pencemaran lingkungan. Selain itu, pemberian insentif juga dapat menjadi dorongan bagi petani atau pelaku usaha tani agar lebih berkomitmen dalam mengelola lingkungan secara benar dan sehat dalam menjalankan kegiatan pertaniannya.

Doc Pribadi
Doc Pribadi

Untuk mendukung pengelolaan sumberdaya air dalam sektor pertanian meemerlukan beberapa langkah yaitu:

  • Efisiensi penggunaan air harus ditingkatkan, terutama dalam sistem irigasi yang saat ini hanya memiliki efektivitas sekitar 30%. Pengembangan metode irigasi hemat air menjadi kunci dalam memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat.
  • Pengelolaan polutan dari aktivitas pertanian, seperti pestisida dan pupuk kimia, perlu dikurangi melalui penerapan teknik pertanian ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik.
  • Konservasi sumber air, dengan menjaga sumber air permukaan dan air tanah dari pencemaran serta menerapkan teknik pengelolaan lahan yang mendukung kualitas air.
  • Pengintegrasian sistem pertanian yang berkelanjutan dengan pengelolaan air yang baik menjadi langkah penting untuk menghasilkan produk pertanian berkualitas tanpa merusak lingkungan.
  • Pengelolaan limbah pertanian harus dilakukan dengan cermat agar tidak mencemari air, baik di permukaan maupun di bawah tanah, melalui sistem drainase yang efektif.
  • Edukasi kepada petani mengenai pentingnya kualitas air, didukung oleh penelitian yang mengaitkan kualitas air, tanah, dan produktivitas pertanian, diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan inovasi di sektor ini.
  • Perencanaan jangka panjang harus mencakup antisipasi kebutuhan air masa depan dengan ekspansi lahan irigasi yang bijak dan penyusunan kebijakan yang mendukung pengelolaan air berkelanjutan. Melalui langkah-langkah ini, kualitas air dapat terjaga, produktivitas pertanian meningkat, dan keberlanjutan lingkungan tetap terpelihara.

Islam mendorong umatnya untuk menjaga sumber daya alam. Dalam QS. Al-A'raf [7]: 56, Allah SWT berfirman:

Artinya: "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya." (QS. Al-A'raf [7]: 56). Ayat ini mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, termasuk konservasi sungai, danau, dan sumber air lainnya, agar tetap terpelihara dan dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Oleh karena itu, sebagai umat Islam diharapkan untuk aktif berperan dalam melestarikan lingkungan, termasuk menjaga kualitas air, sebagai wujud ibadah dan penghormatan terhadap amanah yang diberikan Allah.

Air adalah elemen penting bagi kehidupan dan sektor pertanian, namun kelangkaan air akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim menjadi tantangan serius. Islam mengajarkan untuk menjaga air sebagai amanah Allah, sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Anbiya [21]: 30 dan QS. Al-A'raf [7]: 56. Solusi meliputi peningkatan efisiensi irigasi, pengurangan polusi, konservasi sumber air, pengelolaan limbah, serta edukasi petani. Upaya ini mendukung keberlanjutan lingkungan, memenuhi kebutuhan masa depan, dan menjadi bentuk ibadah serta tanggung jawab kepada generasi mendatang.

Referensi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun