3.Multitasking: Kemampuan mengintegrasikan dan mengelola berbagai aspek kehidupan masyarakat secara efektif melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan. Fleksibilitas ini memungkinkan strategi dan praktik diadaptasikan seiring berkembangnya AI.
4.Disiplin: Disiplin pada prinsip-prinsip moral pada setiap tahap proses pengembangan dan penerapan teknologi adala disiplin. Kepatuhan terhadap kerangka peraturan saat ini dan pengembangan peraturan baru sejalan dengan perkembangan teknologi
5.Sopan santun: "kesopanan"; dapat diartikan sebagai sikap yang menghormati dan memperhatikan etika dalam berinteraksi dengan teknologi kecerdasan buatan antar individu maupun dalam masyarakat. Edukasi dan kesadaran bagaimana kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup menuju Indonesia Emas.
Selain dengan adanya perubahan Generasi Emas ini tentunya kita harus memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam. Maksudnya yaitu sebagai Generasi Emas ini tentunya pemuda harus bisa lebih memahami akan sebuah teknologi dan juga pengetahuan-pengetahuan yang lainnya karena pada hakikatnya pemuda itu harus bisa menjadi pemimpin yang baik untuk kedepannya. Ketika kita tidak berilmu maka tersesatlah kita. Adapun dalam Kitab Talim Mutaalim di jelaskan bahwasannya "menuntut ilmu itu dari ayunan (masih kanak-kanak) sampai keliang kubur (mati)". Selain itu dijelaskan juga dalam potongan ayat Al-Qur'an surat Az-zumar: 9 yang artinya:
katakanlah:"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Dalam Tafsir Aj-jalalain menjelaskan bahwasannya dari arti (katakanlah:"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?") tentu saja tidak, perihalnya sama saja dengan perbedaan antara orang yang alim dan orang yang jahil. (Sesungguhnya orang yang dapat menerima pelajaran) artinya, menerima nasihat (hanyalah orang-orang yang berakal) yakni orang-orang yang mempunyai pikiran.
 Maka dari itu, peran pemuda Indonesia sangat berpengaruh terhadap pembangunan dan pencapaian visi Indonesia saat ini, yaitu dengan mencapai Indonesia Emas di tahun 2045. Menjadi bagian dari agent of change adalah pilihan tepat bagi pemuda yang perlu berperan dengan memanfaatkan selfreatment terhadap diri sendiri salahsatunya dengan metode 'cemas'. Metode ini dimanfaatkan sebagai aktualisasi pelatihan pembentukan mental generasi bangsa yang perlu bangkit dan memiliki inovasi. Karena pada dasarnya pemuda adalah kunci emas dalam menghapuskan keterpurukan mental yang disebabkan pleh perkembangan zaman. Mari kita berjalan beriringan dengan perkembangan IPTEK yang semakin hari semakin maju, tanpa perlu terkalahkan tapi mampu mengolah dan mengatur dari kecerdasan buatan atau bias disebut dengan AI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H