Mohon tunggu...
Putri Ayunda
Putri Ayunda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca, menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Mikroorganisme Dalam Fermentasi Untuk Peningkatan Kualitas Pangan

19 November 2024   08:39 Diperbarui: 19 November 2024   09:10 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada proses fermentasi pangan, mikroorganisme menjadi salah satu aspek yang penting di dalamnya. Selain untuk meningkatkan kualitas organoleptik seperti rasa dan aroma, mikroorganisme juga dapat berperan pada peningkatan nilai gizi dan daya tahan produk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Desy Dwi Wulandari, Dr. kukuh Munandar, M.Kes, dan Novy Eurika, S.Si.,M.Pd.  Menunjukkan bahwa, terdapat berbagai Bakteri Asam Laktat (BAL) seperti Lactobacillus plantarum dan Leuconostoc paramesenteroides dan ragi seperti Sacchoromyces cerevisae dapat berperan secara signifikan untuk menciptakan cita rasa yang unik pada produk pangan fermentasi.

Salah satu trend dari proses fermentasi yang sering digunakan yaitu metode fermentasi In Vitro dalam produksi pangan. Contohnya seperti kopi luwak yang dalam proses produksinya melalui fermentasi dari mikroorganisme dengan melibatkan pencernaan hewan. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa fermentasi yang dilakukan selama 4 hari dengan isolat ragi Torulaspora sp dapat menghasilkan kopi yang memiliki rasa mirip bahkan melebihi kopi luwak tradisional.

Selain dalam pembuatan kopi, aplikasi dari fermentasi mikroorganisme pada bidang pangan sudah banyak dilakukan pada pembuatan produk lainnya seperti yogurt, roti bebas gluten, dan minuman kombucha yang memiliki kandungan probiotik tinggi. Selain mendorong adanya tren gaya hidup sehat namun juga ramah lingkungan.

Selain fermentasi tradisional, mikroorganisme juga digunakan pada produksi pangan fungsional guna meningkatkan kesehatan. Misalnya, probiotik dan prebiotik yang ada dalam minuman kefir atau tempe modern juga dapat membantu dalam meningkatkan kesehatan pencernaan.

Meskipun mikroorganisme dalam produksi pangan memberikan solusi inovatif namun terdapat beberapa tantangan seperti standar keamanan pangan dan keberlanjutan dari bahan baku tetap harus diperhatikan. Dalam jangka panjang, diharapkan sinergi antara teknologi biologi modern dan industri pangan dapat berfokus pada adanya keberlanjutan dan kesehatan masyarakat. Sehingga, pemanfaatan dari mikroorganisme bukan hanya memperbaiki rasa dan kualitas pangan namun juga menciptakan produk yang dapat mendukung kesehatan global dan pelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun