Di persidangan yang menyidang terdakwa pembunuhan, barang bukti berupa pedang, golok, clurit, kapak atau senjata api sebagai alat bukti pembunuhan biasa terjadi dihadirkan. Bahkan di persidangan terkadang barang bukti mematikan tersebut tidak bisa dihadirkan karena telah dibuang/dilenyapkan pelaku, namun karena kelihaian para penyidik tanpa perlu hadirkan bukti tersebut mereka mampu membuktikan terdakwa adalah sang pelaku pembunuhan.Â
Dalam novel/film bertema pembunuhan misterius, sesuatu yang sederhana seperti pensil, koin, gelas, jarum, atau hal remeh-temeh lainnya, ternyata bisa membuktikan seorang pembunuh jenius adalah sang pelaku pembunuhan.Â
Dan ini telah terjadi di bumi Indonesia. Hal sederhana namun membuktikan pembunuhan berencana yang dilakukan seseorang yang bernama Jessica Kumala Wongso. Menurut pendapat saya pribadi "Jessica adalah seorang pembunuh yang hebat, smart dan jenius". (Besok atau lusa akan Joko Siswonov tulis tentang kejeniusan pembunuhan Jessica Kumala Wongso)
Enam bulan lebih kita disajikan drama pembunuhan bersianida Mirna dengan pelaku tunggal Jessica. Terekam di otak kita "minum kopi koit".Â
Tatkala mendengar kata "minum kopi", yang terbayang di otak adalah kopi panas hangat berada di dalam gelas, lalu bibir bertemu ujung gelas untuk menyeruput seteguk demi seteguk menikmati kopi. Â
Dalam persidangan terungkap, Mirna menikmati kopi bersianida yang disajikan Jessica bukan cara diseruput/dihirup atau bibir bertemu ujung gelas, namun dengan sedotan. Mirna menyeruput kopi melalui sedotan, akibatnya kopi langsung ditelan menuju lambung.
Menurut pakar kopi, cara menikmati kopi yang benar adalah mengsinggungkan cairan kopi dengan ujung lidah (ujung lidah pengecap utama rasa), lalu menelannya melalui langit-langit tenggorokan. Sungguh ekselen, menikmati kopi seperti ini.
Namun apa yang dilakukan Jessica tidak lazim, berbeda dengan di atas. Ia menyajikan ke kopi ke Mirna dengan sedotan. Berarti ada maksud tersembunyi Jessica. Jessica bermaksud melalui sedotan, kopi yang diseruput Mirna langsung masuk ke tenggorokan dan menuju lambung. Lalu sianida sang racun berbahaya bereaksi kimiawi dan biologis, sehingga sel darah putih mati, dan oksigen di dalam darah Mirna berkurang dan habis, kemudian menyebabkan kematian.
Tambahan, menurut pakar kesehatan saat menyedot minuman dengan sedotan, udara/oksigen juga ikut masuk dan udara yang ada di lambung menyebabkan perut kembung. Oksigen ini pula yang bereaksi dengan sianida dan asam lambung, membuat efek racun sianida reaksinya sangat cepat. Terbukti hitungan menit alm. Mirna menemui ajalnya
Seandainya Jessica menyajikan kopi secara biasa, tentulah Mirna akan memuntahkan kopi bersianida tersebut. Karena lidah perasanya mengecap rasa aneh kopi. (Inilah jeniusnya Jessica, ia memang berniat membunuh Mirna) Â
Inilah pula, mengapa saat Hanny dan Jessica mencicipi kopi bersianida tidak apa-apa. Selain sedikit, juga tidak melalui sedotan.