Mohon tunggu...
Joko Siswonov
Joko Siswonov Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i am antiteori ..... Memandang sesuatu dg sudut berbeda Antitempo Antiseeword Anticebong Antipartaineraliansikomunis Antisurveibayaran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi RI1? Moga Kita Tidak Kecewa Seperti Pemimpin Sebelumnya.

15 Maret 2014   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:54 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berapa kali kita sudah ganti pemimpin, di awal-awal kepemimpinan pemimpin tersebut, kita berharap sangat banyak dengannya. Tapi seiring berjalan waktu, lama-kelamaan pemimpin yang kita anggap membawa perubahan bagi negara, membawa kesejahteraan bagi rakyat, membawa negeri ini bermartabat, di akhir kepemimpinannya sangat-sangatlah mengecewakan kita.
*
Memang sekarang negara kita terlihat lebih kaya dari 20 tahun atau 30 tahun yang lalu. Cuma terlihat lebih kaya. Lebih kaya, karena kerjanya hanya bisa menjual kekayaan alam. Seperti timah, gas, emas, minyak mentah, dan lain-lain.
*
Tahun 80 tahunan adalah awal penjualan sumber daya alam besar-besaran dengan lakunya berbagai jenis kayu yang diperoleh dari hutan, yang di ekspor ke berbagai negara. Setelah kayu dilarang, karena mengikuti keinginan PBB, supaya Indonesia menjaga hutannya sebagai paru-paru dunia. Kini kita berpaling dari kayu ke batu bara. Ternyata batu bara yang berlimpah tidak mampu membuat sejahtera daerah yang memiliki komoditas tersebut.
*
Bagaimana Jokowi? Memang Jokowi belumlah mempunyai pengalaman memimpin sebuah bangsa, hanya dua tahun lebih memimpin kota Jakarta dan beberapa tahun memimpin kota Solo, tapi sebagai pemimpin Jokowi telah mendapatkan simpati dan hati rakyat.
*
Aksi-aksi beliau, mengapresiasikan keinginan rakyat bagaimana seorang pemimpin itu bertindak. Tindakan-tindakan beliau mewakili keinginan rakyat bagaimana seorang pemimpin itu memimpin. Pemimpin yang merakyat. Yang mau makan bungkus bersama dengan rakyatnya. Yang mau turun langsung melihat keadaan sekolah yang rusak. Yang mau berdialog langsung dengan rakyat, mengetahui keinginan rakyat.
*
Tapi kita perlu sadari, Jokowi itu tetaplah manusia. Ada juga sifat salah, ada rasa takut dan ada keinginan bagaimana dirinya selamat. Sebelum diumumkan capres saja, ada pertemuan antara Megawati dengan 70 pengusaha nasional, pastilah deal-deal tertentu antara pengusaha dan PDIP jika Jokowi jadi presiden.
*
Seandainya Jokowi jadi RI-1, ia tidak mungkin meloloskan semua keinginan rakyatnya. Pasti ada rakyat akan mendukung dan kecewa atas keputusannya. Dan kita berharap saat Jokowi membuat suatu keputusan, keputusannya itu keputusan yang memihak rakyat, bukan keputusan yang berfihak kepada sebahagian orang.
*
Terakhir perlu diingat jika Jokowi jadi presiden di Indonesia, bahwa saat menjabat, pasti dan pasti Jokowi tidak bisa berbuat atau membuat keputusan sesuai keinginannya. Ada tangan-tangan ghaib yang tak terlihat yang akan mengekang segala keputusannya. Yang akan membatasi gerak-geriknya. Karena negara kita ini, secara tertulis atau tidak tertulis telah dikuasai si tangan-tangan ghaib yang telah lama mengontrol dan mengendalikan negara kita. Ada kontrak-kontrak ghaib yang mengharuskan pemimpin kita mengikuti tangan-tangan gaib tersebut. Jika tidak mentaati si tangan ghaib, ada ancaman pembunuhan terhadap pemimpin dunia yang telah dikuasainya.
*
Sekali lagi siapapun pemimpinnya, yang akan memimpin negara ini, ada tangan-tangan ghaib yang tidak terlihat, tapi mampu mengontrol dan mengendalikan segala kepemimpinan pemimpin yang baru tersebut, si pemimpin baru akan patuh dan manut mengikuti si tangan-tangan ghaib. Akhirnya si pemimpin baru tidak bisa membuat keputusan yang berfihak ke rakyat, tapi berfihak kepada si tangan-tangan ghaib. Inilah penyebab, mengapa kita selalu kecewa dengan pemimpin, meskipun kita sebelumnya berharap banyak di awal-awal kepemimpinannya.
*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun