Seandainya pajak di sektor tambang tidak diselewengkan, niscaya satu orang rakyat Indonesia, digaji oleh negara 20 juta perbulan tanpa bekerja, suatu hari Abraham Samad berstatemen. Statemen seorang Abraham Samad bukan isapan jempol. Karena itu merupakan pengamatan yang didasarkan pengalamannya sebelum dan selama menjabat ketua KPK.
*
Jadi, kebocoron di bidang tambang begitu besar, namun karena menyangkut sesuatu yang berhubungan bigbos, the untouchables and great beaking, akhirnya departemen perpajakan tidak mampu masuk dan menyentuhnya. Hanya melongo. Seperti seseorang yang melongo melihat perhiasan mahal atau benda mewah lainnya, namun tak mampu menjangkaunya, karena ia dihalangi dinding dari kaca transparan yang tebal.
*
Kenaikan BBM untuk menutup atau melindungi kebocoran atau penyelewangan pajak para pengusaha di sektor tambang. Beban pajak mereka diganti oleh setiap individu rakyat Indonesia yang memerlukan BBM dengan berdekah kepada negara 2 ribu perliter bensin/solar yang mereka gunakan. Idenya memang brilian, tapi rakyat dikorbankan, mafia tambang selamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H