Mohon tunggu...
Joko Siswonov
Joko Siswonov Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i am antiteori ..... Memandang sesuatu dg sudut berbeda Antitempo Antiseeword Anticebong Antipartaineraliansikomunis Antisurveibayaran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andai Si Tukang Sate Penulis, Pasti Ada Penerbit yang Terbitkan Bukunya

30 Oktober 2014   23:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:07 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Inilah salah satu sifat negatif anak manusia di bangsa ini yang masih tidak suka menerima kekalahan dengan lapang dada dan suka mencari kemenangan dengan cara apa pun, bahkan dengan yang kotor. Sifat itu terlihat peristiwa menghebohkan sepakbola gajah kemaren. Demi mencapai suatu tujuan, mereka mau memperbodoh diri sendiri. Lima gol dicipta dengan gol bunuh diri. Terlihat mereka bersandiwara kocak, humornya melebih kocak dari Cak Lontong dan Tukul Arwana.
*
Sifat lainnya, membela luar-biasa orang disukanya, meskipun dengan cara yang tidak sportif, menghina, menghujat dan membully. Seperti yang dilakukan asisten tukang sate, yang kini mendekam di penjara. Padahal kalau mau dipikir, si asisten tukang sate yang cuma tamat SD, pendidikannya lebih mundur 3 tahun dari Bu Susy, terpancing panasnya persaingan pilpres kemaren. Gambar-gambar bully kedua fihak beredar di media-media sosial. Kemajuan teknologi membuat semua itu bisa terjadi. Gambar apa saja bisa dibuat. Ini tugas luarbiasa bagi Puan Maharani sang jenderal wanita pemimpin revolusi mental, untuk merubah sifat-sifat anak bangsa yang negatif tersebut.
*
Ah, seandainya si tukang sate penulis, dan punya naskah buku yang siap dicetak, pastilah berdatangan penerbit yang hendak menerbitkannya. Kalau mau dilihat, ia memiliki akun facebook, lalu ia mengetik-ngetik di hpnya status sekalimat atau dua kalimat, ia sudah memulai langkah awal untuk menjadi penulis. Hitung saja, sehari ia mengganti statusnya 10 kali. Satu status, satu kalimat. Samadengan 10 kalimat. 10 kalimat sama dengan 1/3 halaman buku. Jika sebuah buku memerlukan 200 halaman, maka ia perlu 600 hari untuk membuat sebuah buku. Atau 2 tahun, ia sudah bisa menerbitkan buku.
*
Seandainya ia mau mengembangkannya dan mau belajar terus belajar, tentulah dengan latihan dan pengalaman demi pengalaman, ditambah banyak membaca, si asisten tukang sate bisa jadi penulis best seller.
*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun