Mohon tunggu...
Ilham Palasara
Ilham Palasara Mohon Tunggu... lainnya -

simple, no profile, segelas kopi hitam dan sebatang rokok sudah bisa menahanku sepanjang hari agar tetap bersamamu..hahaha DIA tidak beranak dan tidak pula diperanakan (QS 112:3)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Iman)

30 Oktober 2013   10:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:50 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Iman)
oleh Ilham Palasara

Menunggu senyap.
Hanya cermin, nak. Semu tak abadi.
Lalu datang bayang Mu.
Kemudian lenyap.

Menunggu gelap.
Hanya pekat, nak. Kelam tak terlihat.
Lalu datang cahaya Mu.
Kemudian padam.

Cermin itu...
Terlalu berdebu, hingga yang tersisa hanya bayang masa lalu
sudah usang-sudah terlalu bosan aku menunggu
Diantara gelap dan senyap aku merindu.

Aku..
Menunggu seru panggilan Mu diantara senyap dan pekat.

Yogyakarta, 28 Okt 2013 ; 05.00

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun