Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan ternak unggas, pemanfaatan mikroorganisme sebagai probiotik kini menjadi solusi inovatif yang semakin populer di Indonesia. Menurut penelitian, Probiotik yang terdiri dari mikroorganisme hidup seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, terbukti efektif dalam mendukung kesehatan saluran pencernaan unggas, meningkatkan penyerapan nutrisi, serta memperkuat sistem imun.Â
Menurut para ahli, penggunaan probiotik dalam pakan unggas tidak hanya memberikan manfaat bagi produktivitas ternak, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dengan mengurangi kebutuhan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan, probiotik dapat membantu menekan risiko resistensi antimikroba, yang menjadi isu global saat ini. Selain itu, probiotik juga mampu menekan emisi gas amonia dari kotoran unggas, yang berkontribusi pada pencemaran lingkungan.Â
Di Indonesia, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan probiotik mampu meningkatkan bobot tubuh unggas, memperbaiki kualitas telur, serta menekan tingkat kematian ternak. Beberapa peternak yang telah menerapkan teknologi ini melaporkan peningkatan efisiensi produksi yang signifikan. Namun, untuk memastikan manfaatnya secara luas, diperlukan dukungan pemerintah dalam bentuk penyediaan regulasi yang jelas serta pembinaan kepada peternak, terutama di daerah pedesaan.Â
Pemanfaatan probiotik juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menciptakan sistem peternakan unggas yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan tingginya permintaan produk unggas di dalam negeri maupun ekspor, teknologi ini mampu mengoptimalkan produksi tanpa mengorbankan kualitas lingkungan. Sebagai contoh, pengurangan emisi gas amonia dari kotoran unggas yang dihasilkan melalui probiotik tidak hanya menjaga kebersihan udara di area peternakan, tetapi juga mengurangi dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat sekitar. Dengan penerapan yang meluas, probiotik berpotensi mendukung target ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia dalam pasar produk unggas global. Untuk mencapai hal ini, kolaborasi antara peternak, akademisi, dan pemerintah menjadi kunci utama dalam mendukung penerapan teknologi ini secara luas.
Dengan potensi yang besar ini, pemanfaatan probiotik sebagai solusi inovatif diharapkan dapat mendorong ketahanan pangan nasional serta meningkatkan daya saing sektor peternakan unggas Indonesia di pasar global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H