Mohon tunggu...
Desi tri Wulandari
Desi tri Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kontribusi Mikrobiologi dalam Inovasi Pengolahan Pangan: Pemanfaatan Jahe Merah untuk Meningkatkan Keamanan dan Nilai Gizi

19 November 2024   17:10 Diperbarui: 19 November 2024   17:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mikrobiologi berperan penting sebagai landasan utama dalam berbagai inovasi pengolahan makanan, baik dalam meningkatkan keamanan maupun kualitas nutrisinya. Dalam industri makanan modern, mikroorganisme memiliki fungsi yang krusial, mulai dari proses fermentasi hingga pencegahan pertumbuhan patogen. Penelitian terbaru terus mengungkapkan beragam manfaat dari penerapan mikrobiologi, termasuk penggunaan bahan alami seperti jahe merah.  

Kukuh Munandar menyatakan bahwa senyawa antimikroba yang terkandung dalam jahe merah memiliki kemampuan yang signifikan untuk menghambat pertumbuhan bakteri patogen. "Jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan fenol yang dapat merusak membran plasma bakteri," demikian hasil penelitian yang dilaporkan.  

Fermentasi merupakan salah satu contoh nyata bagaimana mikroorganisme mampu mengubah bahan mentah menjadi produk yang lebih tahan lama dan kaya nutrisi. Mikroorganisme seperti bakteri asam laktat berperan dalam fermentasi berbagai produk, misalnya yoghurt, keju, dan acar. Proses ini tidak hanya memperpanjang umur simpan, tetapi juga memberikan manfaat probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.  

Selain itu, mikroorganisme juga memainkan peran penting dalam menjaga keamanan pangan. Penggunaan senyawa antimikroba dari bahan alami seperti jahe merah, sebagaimana disebutkan dalam penelitian Kusuma et al., menjadi solusi yang aman dan efektif untuk mencegah kontaminasi bakteri. Misalnya, Streptococcus mutans, bakteri yang sering ditemukan pada makanan atau rongga mulut manusia, dapat dihambat pertumbuhannya dengan ekstrak jahe merah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 80% memiliki kemampuan penghambatan tertinggi terhadap bakteri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun