Mohon tunggu...
003 Meliana Nur
003 Meliana Nur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peranan Mikrobiologi dalam Proses Makanan: Menjamin Keamanan dan Kualitas Produk Lautan

19 November 2024   07:55 Diperbarui: 19 November 2024   08:03 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam dunia pangan, mikrobiologi memegang peranan penting dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan, terutama produk hasil perikanan. Teknologi mikrobiologi memungkinkan analisis mendalam mengenai kontaminan berbahaya, seperti logam berat, sekaligus membantu dalam mengembangkan metode pemrosesan yang lebih aman dan efisien.  

Salah satu kajian menarik yang berkaitan dengan hal ini terdapat dalam artikel berjudul "Keanekaragaman ikan yang bernilai ekonomi dan kandungan logam berat Pb dan Cd pada ikan sapu-sapu di Sungai Bedadung Jember". Penelitian ini mengungkap keberadaan logam berat seperti timbal (Pb) dan kadmium (Cd) pada ikan sapu-sapu yang sering ditemukan di perairan tersebut. Temuan ini memberikan pelajaran penting bahwa pengawasan mikrobiologi dan lingkungan sangat diperlukan untuk melindungi masyarakat dari risiko konsumsi makanan yang tercemar.  

Mikrobiologi pangan juga berperan dalam mengidentifikasi keberadaan mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri patogen, yang dapat mempercepat pembusukan ikan. Di sisi lain, mikrobiologi juga dimanfaatkan untuk mengembangkan probiotik yang dapat memperpanjang umur simpan produk laut serta meningkatkan nilai gizinya.  

Dampak Logam Berat pada Kesehatan
Menurut penelitian di Sungai Bedadung Jember, logam berat Pb dan Cd memiliki dampak toksik yang signifikan. "Paparan logam berat dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, seperti kerusakan ginjal dan sistem saraf," ungkap peneliti dalam artikel tersebut. Melalui pendekatan mikrobiologi, deteksi dini logam berat pada produk makanan dapat dilakukan dengan teknik yang lebih presisi.  

Solusi Berbasis Mikrobiologi:
Beberapa solusi yang telah dikembangkan menggunakan mikrobiologi meliputi:  
1. Bioremediasi: Penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi kadar logam berat di perairan.  
2. Fermentasi: Memanfaatkan mikroba untuk meningkatkan rasa, tekstur, dan keamanan pangan.  
3. Analisis Cepat: Metode berbasis DNA mikroba untuk mendeteksi kontaminan dengan lebih efisien.  

Penelitian seperti yang dilakukan di Sungai Bedadung menggarisbawahi pentingnya pendekatan lintas disiplin, termasuk mikrobiologi, dalam mendukung keamanan pangan, khususnya produk perikanan. Upaya ini tidak hanya menjaga kesehatan konsumen, tetapi juga mendukung keberlanjutan ekosistem perairan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun