Mohon tunggu...
Alya Fadia Safitri
Alya Fadia Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gajah Mada

Suka berjalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Perjalanan Menemukan Ketenangan di Sendang Seliran, Kotagede

9 Oktober 2024   13:27 Diperbarui: 9 Oktober 2024   13:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Tradisional/dok. pri

Kotagede, sebuah wilayah bersejarah yang ada di DI Yogyakarta, dikenal juga sebagai pusat kerajinan perak dan peninggalan budaya. Namun, terdapat satu tempat yang sering kali terlewatkan oleh para wisatawan, yakni Sendang Seliran. Terletak di komplek Masjid Gedhe Mataram Kotagede yang dikelilingi oleh pepohonan rindang, Sendang Seliran menawarkan pengalaman luar biasa yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mengunjunginya.

Sejuknya udara pagi di hari minggu,  membangunkanku dari lelap tidur,dengan segera saya dan teman saya bergegas bangun untuk bersiap mengunjungi salah satu bangunan cagar budaya yang kami lihat di internet malam tadi. Langit biru yang bersih dan sinar matahari yang hangat mengiringi perjalanana kita menuju Sendang Seliran. Kami memutuskan untuk berjalan kaki agar dapat merasakan suasana Kotagede. Dengan aroma kopi dari warung kopi yang kami lewati menambah semangat kami untuk menjelajah lebih jauh.

Setelah beberapa menit kami berjalan, kami melewati sebuah jalan kecil yang dipenuhi oleh tanaman hijau. Rumah-rumah tradisional dengan atap limasan  yang sudah lama kami tidak melihatnya, akhirnya kami dapat melihat kembali setelah sekian lama. Saya berhenti sejenak untuk mengabadikan momen ini dengan kamera ponsel genggam saya, mencoba menangkap kehangatan yang terpancar di lingkungan sekitar. 

Ketika saya semakin mendekati Sendang Seliran, suara rerimbunan pohon mulai terdengar. Suara ini seolah memanggil saya, mengajak untuk lebih dekat. Setibanya di Sendang Seliran, kami sangat terpesona melihat keindahan cagar budaya yang masih terjaga. Genangan air di dalam sumur tua itu tampak tenang dan jernih, memantulkan cahaya matahari yang menyinari setiap sudutnya. Suara tetesan air yang jatuh perlahan ke permukaan air terdengar menenangkan, seolah-olah sumur itu memanggil kami untuk mendekat. Dengan perlahan,  tangan ini masuk mengambil air, untuk kami basuhkan ke muka agar kembali segar. 

Sendang Seliran bukan hanya sekedar tempat wisata, ia merupakan cagar budaya yang masih dijaga di DI Yogyakarta. Kami sempat berbincang sedikit mengenai Sendang Seliran dengan pengurus yang ada di sana, yang konon Sendang Seliran ini merupakan tempat yang sakral dan dipercaya memiliki khasiat untuk menghilangkan energi negatif yang ada di tubuh kami. Sendang Seliran ini merupakan tempat pemandian keluarga raja-raja, hingga saat ini masih digunakan untuk acara-acara keluarga keraton, seperti mitoni, siraman manten, dan acara-acara lainnya. Pengurus itu menjelaskan kembali bahwasanya pemandian di sendang seliran dibagi menjadi 2 tempat yang berbeda, yaitu pemandian khusus keluarga keraton laki laki yang disebut sendang kakung dan pemandian untuk keluarga keraton perempuan yang disebut sendang putri 

Setelah menikmati kesegaran Sendang Seliran, kami memutuskan untuk beristirahat di pendopo yang ada di sekitar sendang. Pendopo ini memberikan tempat yang nyaman untuk duduk sambil menikmati suasana. Kami duduk di pendopo, terdiam sejenak, mendengarkan suara-suara alam yang tenang,  suara burung yang berkicau dan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan. Ketika kesibukan kuliah yang penuh dengan tugas dan kegiatan, momen ketenangan seperti ini bener-bener sangat berharga. 

Kami terlarut dalam ketenangan yang mendalam, merasakan kedamaian yang langka ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Suasana disini begitu berbeda, seolah-olah tempat ini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dan memberikan rasa tenang. Di tengah keramain kota, Sendang Seliran adalah tempat yang menenangkan jiwa.

Sendang Putri/dok. pri
Sendang Putri/dok. pri

Sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk berkeliling melihat area sekitar. Sendang Seliran termasuk dalam komplek Masjid Gedhe Mataram, yang juga menyimpan sejarah panjang berdirinya Kerajaan Mataram. Masjid ini menjadi saksi sejarah perjalanan spiritual dan politik yang mewarnai masa-masa kejayaan kerajaan. Melihat bangunan masjid yang megah dan bersejarah, kami menyadari betapa pentingnya kawasan ini dalam perkembangan budaya dan agama di DI Yogyakarta.

Saat kami melangkah lebih jauh di sekitar komplek Masjid Gedhe Mataram, bangunana-bangunan kuno khas jawa semakin terasa. Setiap sudut bangunan seolah membawa kami kembali ke masa-masa kejayaan Kerajaan Mataram. Arsitektur tradisional yang masih sangat terawat itu mencerminkan perpaduan antara budaya Jawa dan Islam yang kental. Dinding-dinding yang terbuat dari batu bata merah yang kokoh, bangunan ini memancarkan nuansa sejarah yang kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun