Mohon tunggu...
0016_Sus Fera_A
0016_Sus Fera_A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya sus fera rosiyani mahasiswa semester 3 di Universitas Muhamadiyah Magelang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu Daryati Pembuat Moaci di Muntilan sejak 1988

4 Januari 2023   08:40 Diperbarui: 4 Januari 2023   08:52 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ibu Daryati adalah seorang wirausaha yang lahir di Magelang, 11 Januari 1966. Ibu Daryati memiliki badan berisi, berat badan sekitar 65 kg, tinggi badan 152 cm. Beliau tinggal di Gatak Lamat, Pucungrejo, Muntilan. Bu Daryati merupakan lulusan SMA Marganingsih Muntilan. Usaha yang didirikan Bu Daryati ini berdiri sejak tahun 1988 ini bernama CITRA 76, usaha yang dirintis Ibu Daryati dimulai dengan membuat wingko, kemudian bakpia dan sopia dan terakhir moaci ini pada tahun 1997 dan dijalankan bersama suamianya yang bernama Haldayus Karson. Saat ini beliau dikarunia tiga anak dan tiga cucu yang mulai diregenerasikan.

Ibu Daryati mendirikan usaha ini berdasarkan pengalaman kuliner beliau, dimana ketika beliau kuliner di Semarang menemukan moaci yang berbeda dengan yang di Sukabumi, kemudian beliau tertarik untuk belajar membuat moaci tradisional dengan melihat pembuatan moaci di Semarang. Beliau belajar dan mencari resep sendiri. Kemudian pada tahun 1988, beliau mulai merintis usaha tersebut dengan menyetorkan moaci disekitar wilayah Muntilan yaitu di Toko Tape Ketan, Toko Eliana dan Magelang. Setelah kurang lebih berjalan selama 34 tahun, usaha ini mulai dikenal di luar kota seperti Purwokerto, Yogyakarta, Solo, dan Jalur Selatan.

Moaci di tempat Bu Daryati memiliki ciri khas isi kacang tanah yang lebih manis dan besar.  Moaci adalah makanan yang dibuat dari beras ketan dan memiliki tekstur yang kenyal. Bahan yang digunakan dalam pembuatan moaci ini adalah tepung ketan, gula, kacang, wijen. Moaci yang diproduksi oleh Ibu Dayrati hanya terdapat dua macam, yaitu moaci wijen dan tepung. Dalam pembuatan moaci Citra 76 ini dilakukan dengan cara tradisional, namun dua tahun ini dilakukan dengan cara modern menggunakan mesin karena kondisi COVID-19.

Moaci yang dibuat oleh Bu Daryati ini juga bukan hanya dinikmati oleh kalangan masyarakat biasa, moaci ini sudah pernah dinikmati oleh Bupati Magelang Bapak Zaenal Arifin, dimana Bapak Zaenal ketika  menghadiri acara di Kantor Kelurahan Pucungrejo Muntilan menikmati moaci buatan Ibu Daryati dan langsung menyukainya. Setelah itu Bapak Zaenal Arifin meminta untuk dipesankan moaci untuk dibawa pulang. Moaci yang dibuat oleh Bu Daryati ini dijual dengan harga Rp 20.000 yang berisi 10 pcs dalam satu box. Kemasan yang digunakan untuk membungkus moaci adalah kardus dengan warna putih sebagai alasnya dan warna merah sebagai penutupnya sehingga moaci produksi Ibu Daryati ini terlihat lebih menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun