Mohon tunggu...
0013 Mia Ardila Pitaloka
0013 Mia Ardila Pitaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi Orang Yang Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

"Bimtek" Pertanian Organik Secara Berkelanjutan oleh Mahasiswa UPM KKN-Tematik 2021

24 Agustus 2021   03:20 Diperbarui: 24 Agustus 2021   03:33 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Probolinggo, 12 Agustus 2021

Mahasiswa Universitas Panca Marga Probolinggo melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN-Tematik) 2021 di Desa Pabean, Kec Dringu. Terdapat 17 mahasiswa dan terbagi menjadi beberapa kelompok terbatas. Kelompok KKN melakukan pelatihan BIMTEK (Bimbingan Teknis) Pertanian Organik Secara Berkelanjutan di Desa Pabean RW 01 pada hari Kamis (12/08/2021). Pelatihan kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja unggulan dari kelompok terbatas 2.

Pelatihan BIMTEK dihadiri oleh 5 peserta (warga) RW 01 dan beberapa mahasiswa KKN dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan dilakukan guna memberikan informasi melalui bimbingan teknis dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar dalam meningkatkan pengetahuan tentang pertanian organik serta memanfaatkan bahan alami yang mudah didapat. Mengetahui sebelumnya pertanian organik adalah sistem bertani yang memanfaatkan bahan-bahan alami pada cara budidayanya.

Bimbingan teknis dilakukan dari penanaman benih sayuran sawi pagoda dengan menggunakan pupuk dasar organik berupa kompos dan dilanjutkan pembuatan pupuk organik cair (POC) sebagai pupuk susulan untuk diaplikasikan terhadap sawi pagoda yang sudah tumbuh. Sebelum penanaman dimulai, mahasiswa KKN memperkenalkan dan memperlihatkan tanaman jadi yakni sawi pagoda. Salah satu warga bernama ibu Sukeni memiliki antusias yang tinggi terhadap pelatihan ini.

“Tanaman sayuran sawi yang saya ketahui hanya sawi pahit, dari contoh tanaman ini ternyata sawi banyak jenisnya juga ya. ” ujarnya.

“Iya benar, bentuknya juga unik seperti bunga. Apakah sayur ini bisa dimakan?”. Imbuh warga lainnya.

Sawi pagoda ialah sawi yang memiliki sejumlah daun membentuk melingkar, jika dilihat dari atas seperti bunga dan biasa disebut si cantik. Oleh sebab itu penanaman sayur sawi jenis ini merupakan pemilihan yang cocok untuk dijadikan salah satu contoh pelatihan BIMTEK karena di Desa Pabean belum ada yang menanamnya. Selain dari tanaman sawi, POC (pupuk organik cair) juga belum banyak di kembangkan.

“Sehingga dengan adanya Bimbingan Teknis Pertanian Organik menjadi solusi ketahanan pangan di masa pandemi dalam menghemat biaya konsumsi, meningkatkan daya aktivitas dan memiliki tujuan meminimalisir penggunaan dampak negatif bagi kesehatan kita, lebih ramah lingkungan serta ketidaktergantungan pada bahan kimia”. ujar Mia Ardila Pita Loka salah satu mahasiswa KKN.

Salah satu contoh bahan utama pembuatan POC yang dipilih oleh mahasiwa yaitu daun kelor. Sedangkan yang masyarakat tau, kelor adalah tanaman yang biasa di manfaatkan daun mudanya untuk dijadikan sayur bening. Sedangkan daun tuanya kebanyakan dibiarkan begitu saja hingga menguning tak bermanfaat. Oleh karena itu, mahasiswa KKN akan manjadikan daun tua dari kelor untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat.

“Hal ini karena daun kelor merupakan bahan yang mudah didapat di Desa Pabean sehingga tidak mempersulit warga ketika hendak menerapkan di rumah masing-masing. Tak hanya daun kelor, bahan lain seperti sisa sayuran dan buah-buahan busuk bisa digunakan untuk pembuatan pupuk sehingga limbah tersebut dapat didaur ulang menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat bagi tanaman”. Tambahnya.

Harapan mahasiswa KKN dari pelatihan Bimbingan Teksis Pertanian Organik Secara Berkelanjutan ini yaitu dapat menjadikan ilmu dan terapan baru meskipun dalam skala rumah tangga bagi masyarakat dan warga sekitar Desa Pabean.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun