Mohon tunggu...
Tukang Nglamoon
Tukang Nglamoon Mohon Tunggu... -

api kecil biasanya akan padam dengan sendirinya, tapi terkadang bisa menjadi kebakaran besar juga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Watak Umat Islam Melalui Tuhannya

18 Februari 2015   03:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Saya akan membahas topik ini secara santai dan sederhana saja. Sesuai dengan kemampuan sajalah.

Langsung saja saya ambil contoh ekstrim dari bangsa Viking. Bangsa ini gemar berperang karena itu mereka memuja Odin dan Thor yang keduanya adalah dewa perang. Jadi bangsa yang gemar perang akan memuja dewa perang. Vice versa, kita bisa mengasumsikan bahwa bangsa yang menyembah dewa perang adalah bangsa yang gemar berperang. Dengan kata lain, kita boleh memprediksi watak suatu bangsa dari dewa yang disembahnya.

Dengan teori sederhana seperti di atas maka saya ingin memprediksi watak umat Islam melalui Tuhan yang disembahnya yaitu Allah. Allah disebutkan sebagai dzat yang maha sempurna yang coba dimengerti melalui 20 sifat dan 99 namanya. Meskipun karena kesempurnaanNya maka 20 sifat dan 99 nama sebenarnya tidaklah cukup untuk menggambarkannya, tapi di pembahasan ini dicukupkan memakai ke 99 nama tersebut saja.

99 nama Allah dalam terjemahannya adalah: Allah, 98 lainnya adalah Yang Maha: Pengasih, Penyayang, Merajai/Memerintah, Suci, Memberi Kesejahteraan, Memberi Keamanan, Pemelihara, Perkasa, Memiliki Mutlak Kegagahan, Megah, Memiliki Kebesaran, Pencipta, Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan), Membentuk Rupa (makhluknya), Pengampun, Memaksa, Pemberi Karunia, Pemberi Rezeki, Pembuka Rahmat, Mengetahui (Memiliki Ilmu), Menyempitkan (makhluknya), Melapangkan (makhluknya), Merendahkan (makhluknya), Meninggikan (makhluknya), Memuliakan (makhluknya), Menghinakan (makhluknya), Mendengar, Melihat, Menetapkan, Adil, Lembut, Mengenal, Penyantun, Agung, Memberi Pengampunan, Pembalas Budi (Menghargai), Tinggi, Besar, Memelihara, Pemberi Kecukupan, Membuat Perhitungan, Luhur, Pemurah, Mengawasi, Mengabulkan, Luas, Bijaksana, Mengasihi, Mulia, Membangkitkan, Menyaksikan, Benar, Memelihara, Kuat, Kokoh, Melindungi, Terpuji, Mengalkulasi (Menghitung Segala Sesuatu), Memulai, Mengembalikan Kehidupan, Menghidupkan, Mematikan, Hidup, Mandiri, Penemu, Mulia, Tunggal, Esa, Dibutuhkan/ Tempat Meminta, Menentukan/ Menyeimbangkan, Berkuasa, Mendahulukan, Mengakhirkan, Awal, Akhir, Nyata, Ghaib, Memerintah, Tinggi, Penderma (Pemberi Kebajikan), Penerima Tobat, Pemberi Balasan, Pemaaf, Pengasuh, Penguasa Kerajaan (Semesta), Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan, Pemberi Keadilan, Mengumpulkan, Kaya, Pemberi Kekayaan, Mencegah, Penimpa Kemudharatan, Memberi Manfaat,Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya), Pemberi Petunjuk, Pencipta Yang Tiada Bandingannya, Kekal, Pewaris, Pandai, Sabar.


Susah memprediksi watak umat Islam kalau melihat 99 nama Allah di atas. Maka harus dicari nama-nama manakah yang paling diutamakan di antara ke 99 nama tersebut. Nama yang diutamakan ini bisa dilihat di surat Al Fatihah yang merupakan surat pertama di Qur'an, dan disebut juga sebagai ummul kitab atau induk dari kitab. Di surat tersebut nama yang disebut pertama kali adalah Allah, lalu rahman (yang maha pengasih), rahim (yang maha penyayang), hamiid (yang maha terpuji), rahman (lagi), rahim (lagi), malik (yang maha merajai/memerintah). Maka jelas 2 nama yang diutamakan bagi Allah adalah Ar Rahman dan Ar Rahim yang sampai disebutkan dua kali.

Nah jika Allah sebagai Tuhan yang disembah umat Islam sangat menekankan namanya Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang, maka demikian pulalah watak utama yang seharusnya dimiliki oleh umat Islam, pengasih dan penyayang. Maka jika ada umat Islam yang mengumbar kekejaman dan kekejian, jelas dia bukanlah umat yang baik, bahkan boleh dibilang sebagai umat yang tersesat. Karena umat Islam haruslah berwatak pengasih dan penyayang sesuai dengan Tuhan yang disembahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun