Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi-Prabowo, Yuk Nonton "A Knight's Tale"!

2 Juli 2019   17:32 Diperbarui: 2 Juli 2019   19:52 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pikir dengan berakhirnya sidang MK terkait sengketa Pemilu Presiden 2019, maka lini berita diisi dengan konten yang menyegarkan, mengisi otak, dan memberikan banyak inspirasi kehidupan. Nyatanya, tetap tidak berubah!

Jam demi hari, narasi yang terus dibangun adalah rekonsiliasi antara Capres-Cawapres 01 dan 02 beserta dengan seluruh pendukungnya. Sekilas memang bagus dan positif untuk kembali merajut persatuan pasca pilpres. Namun demikian, saya kok melihat ada sisi lain yang abai kita cermati.
Ketika narasi yang dibangun adalah rekonsiliasi, tapi opini yang terus dilancarkan oleh kedua belah pihak adalah soal "ada pihak yang menghambat" terjadinya rekonsiliasi. Masing-masing pihak menuding, ada oknum tokoh yang berusaha untuk menghalangi terjadinya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo.

Menurut saya, ini pendapat yang aneh. Karena menurut saya, seorang pemimpin sejati tidak akan pernah mau disetir oleh orang di sekitarnya. Pemimpin yang disegani adalah mereka yang memiliki visi-misi jelas, dedikasi, dan kehendak yang kuat dalam mewujudkan idealismenya. Kalau memang bangga menyebut dirinya pemimpin, apalagi menganggap diri pantas memimpin Indonesia, masak cuman mau ketemu sahabat saja merasa ragu dan mudah digiring oleh para pembisik. Apalagi mau membuat keputusan strategis yang melibatkan nasib seluruh rakyat Indonesia?

Ada film bagus yang menginspirasi bagi kita semua, khususnya yang bangga menyebut dirinya pemimpin. Judulnya A Knight's Tale, yang kebetulan ditayangkan di televisi swasta beberapa hari lalu saat narasi rekonsiliasi ini masih hangat merebak.

Film ini berlatar cerita tentang permainan adu tombak di atas kuda yang sangat populer di Eropa sekitar abad ke-14. Disebutkan ada tokoh film bernama William Thatcher (Heath Ledger), bersama dua sahabatnya Wat dan Roland, yang menjadi pembantu dari seorang pemain adu tombak bernama Sir Ector.

Dalam salah satu pertandingan, Ector mendadak meninggal. Peristiwa ini menjadi bencana untuk ketiganya, karena dengan demikian mereka tidak memiliki pekerjaan. Didorong semangat memperbaiki nasib dan mencukupi kebutuhan, William menggantikan posisi Ector. Bahkan dirinya memalsukan identitasnya menjadi Sir Ulrich von Liechtenstein dari Gelderland.

Nama yang tampak embel-embel sebagai bangsawan ini menjadi syarat mengikuti perlombaan adu tombak yang memang dikhususkan untuk para bangsawan. Sedangkan William hanyalah rakyat jelata, putra seorang tukang memperbaiki atap. Dalam waktu singkat, Willliam hadir dalam satu pertandingan ke pertandingan lain dengan memenangkan banyak kejuaraan.

Sampai satu titik, ia bertemu dengan pujaan hatinya dan seorang rival dalam pertandingan. Adalah seorang putri bernama Jocelyn menaruh hati padanya. William pun tergila-gila padanya. Namun ada Count Adhemar, seorang rival dalam pertandingan yang sangat licik sekaligus mengincar Jocelyn sebagai pendamping hidupnya.

Ada 2 pertandingan yang menunjukkan bagaimana jiwa ksatria dan pemimpin sejati ada dalam diri William. Pertama, saat William dan Adhemar sama-sama harus menghadapi Sir Thomas Colville. Mereka berdua sama-sama tahu bahwa lawan yang ada di depan mereka adalah Pangeran Edward, calon raja masa depan Inggris. Adhemar memilih untuk mundur karena takut melukai pengeran. Sedangkan William memilih untuk bertarung. Saat temannya bertanya mengapa ia memutuskan demikian, William menjawab, "Dia sudah mengetahui risikonya saat memutuskan untuk bertanding." Hasil pertandingan, William dan Thomas imbang.

Kedua saat pertandingan internasional adu tombak yang diselenggarakan oleh Pangeran Edward di Inggris. Seperti telah diduga, peserta pertandingan menyisakan William dan Adhemar. Sebelum pertandingan puncak, William memutuskan untuk mengunjungi ayahnya yang telah buta dan tinggal sendirian di Cheapside, Inggris. Mereka telah 12 tahun tidak bertemu, sejak William diserahkan ke Sir Ector oleh ayahnya. Namun tanpa disadari, William diikuti oleh Adhemar. Identitas asli William pun terbongkar.

Keesokan harinya, saat William sedang bersiap bertanding, Jocelyn menghampirinya. Inilah pertemuan pertama secara langsung. Sebelumnya hanya melihat di tribun kehormatan atau Jocelyn mengirimkan utusan perempuannya. Ada hal penting yang ingin disampaikannya sehingga ia memutuskan untuk datang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun