Siapa bilang milenial tidak bisa berbuat apapun untuk bangsa? Bahkan ada sebagian yang nyinyir kalau milenial hanya menjadi beban, kurang tough dan sukanya hura-hura. Dua anak milenial berikut ini, Kyle Kusumo (21) dan Kane Kusumo (19), membuktikan bahwa generasinya mampu mandiri bahkan memberi sumbangsih bagi Negara Indonesia.
Kedua bersaudara kandung ini memilih bisnis cafe untuk belajar mandiri. Namun mereka tidak memilih cafe kekinian yang memboyong menu dan konsep western atau eastern ala Korea/ Jepang. Seakan melawan tren, mereka justru mengangkat "Bangga Indonesia" untuk mewarnai seluruh cafe yang diberi merek "Tantular Cafe."
"Dinamai Tantular karena terinspirasi nama sastrawan legendaris Empu Tantular. Salah satu bukunya (mencantumkan konsep) Bhinneka Tunggal Ika yang kemudian menjadi semboyan negara kita," kata Kyle saat memperkenalkan lokasi cafenya yang baru di Jakarta, 23 Februari 2019.
Tidak hanya nama yang sangat Indonesia, tetapi interiornya pun dilengkapi ragam karya seni lokal. Ada lukisan Soekarno, kerajinan khas Indonesia, dan salah satu pojok favorit adalah lukisan dinding yang menampilkan Candi Borobudur. Ruangannya sangat nyaman karena dibuat begitu tropis, khas negara kita yang dilewati garis katulistiwa. Bagaimana dengan menunya?
"Mama suka masak masakan nusantara. Papa asli Solo juga suka ngajak kulineran. Makanya ngembangin menu-menu selera nusantara," papar Kane yang diamini oleh Kyle.
Alhasil lahirlah menu andalan, seperti Bubur Manado, Soto Kwali, Pecel Keraton, Rawon Setan, Nasi Uduk Banten, Nasi Goreng Kampung, Mie Gulai, dan masih banyak lagi. Untuk minuman ada Therapy Juice, aneka teh dan kopi. Namun uniknya, mereka tidak meninggalkan menu kekinian seperti Roti Panggang dan kopi artisan yang diberi merek Ora Turu.
Ingin tahu tempatnya kayak apa dan testimoni menunya bisa lihat di link video ini. Kalau saya sih tetap Bubur Manado. Bisa loh rasanya tidak berubah sejak 3 tahun lalu.
Beberapa di antaranya adalah kreasi mereka. Karena pada dasarnya mereka suka masak dan punya kegemaran terhadap kopi. Namun demikian, untuk menjaga keotentikan rasanya mereka mendatangkan koki dari asal menunya berasal. "Kami mendatangkan beberapa koki dari tempat asal menu khas tersebut. (Untuk) menu Soto Kwali (misalnya), dibuat oleh koki yang kami datangkan dari Solo langsung," tutur Kyle.
Apa yang dilakukan oleh Kyle dan Kane patut dicontoh. Apalagi kalau kita merujuk pada survei yang diluncurkan Centre for Strategic and International Studies (CSIS) tentang "Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik Generasi Milenial", Periode 23-30 Agustus 2017. Mereka yang disurvei adalah generasi milenial dengan rentang umur 17-29 tahun dan non milenial dengan umur di atas 30 tahun.