Mohon tunggu...
Abiyyi
Abiyyi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Abiyyi

Wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fanatisme dan Dedikasi Tinggi Suporter Lokal Indonesia

15 Januari 2022   13:00 Diperbarui: 15 Januari 2022   13:03 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fanatisme yang terjadi di kalangan suporter Indonesia dijadikan bhan jurnalis oleh media asing, Bleacher Report. Sepak bola merupakan olahraga sangat populer di Indonesia. Sepak bola menjadi satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Indonesia, bahkan bagi sebagian orang sepabola merupakan bagian dari hidup mereka

Seorang jurnalis dari bleacherreport.com, James Piotr, melakukan perjalanan dan melihat dari dekat kultur sepak bola Indonesia, terutama suporternya. Dia menuliskan pengalam pengalam nya dalam sebuah jurnal perjalanan nya.

 Sepak Bola dan Alkohol yang sulit untuk di pisahkan. Selama di Indonesia, James Piotr Montague mendatangi dua pertandingan secara langsung di stadian, dan juga menyaksikan nonton bareng laga Liga Champions. Dimana Liga Champions tersebut adalah pertandingan antara Bayern Munchen vs Liverpool. Saat menyaksikan nonton bareng bersama komunitas suporter tersebut, yang menjadi sorotan dari James Montague adalah soal sepak bola dan minuman beralkohol.

"Meski menjadi negara mayoritas Muslim, alkohol tetap tersedia di Indonesia," ujar James Montague dalam laporannya. James bahkan sempat mencicipi minuman beralkohol dengan cita rasa lokal asli dari Indonesia. Sorotan lain yang diberikan adalah soal fanatisme suporter Indonesia untuk klub dari Eropa. "Mereka mendukung klub Eropa seolah mereka mendukung klub dari daerah asal mereka." Menembus Jarak James Montague juga dibuat heran dengan suporter Indonesia yang rela menempuh jarak sangat jauh untuk mendukung tim kesayangannya. Sebagai gambaran, suporter Manchester United hanya butuh sekitar 2 jam 21 menit untuk bertandang ke markas Chelsea.

Bandingkan dengan jarak yang harus ditempuh oleh suporter Persipura Jayapura jika harus bertandang ke markas Semen Padang misalnya. Pada saat menyaksikan laga PSM Makassar vs Lao Toyota di Piala AFC 2019, suporter PSM melakukan perjalanan sejauh 1000 mil atau 1.600 kilometer lebih dari Makassar menuju Bogor. "Meski jauh, tapi tak menyurutkan 600 orang suporter untuk datang langsung dengan pesawat, bus, bahkan kapal laut," ujarnya. "Saya rasa ini adalah pertandingan sepak bola yang paling menghibur buat saya setelah sekian lama tak merasakannya," lanjutnya lagi. Satu lagi laga yang dihadiri oleh James Montague adalah Persija vs PSS Sleman. James berangkat bersama The Jakmania melewati perjalanan selama 22 jam. "Ramai sekali di sini, suporter dimana-mana, padahal ini hanya pertandingan pramusim, dan bukan pertandingan Liga," ujarnya kagum dengan fanatisme suporter Indonesia. "Sungguh 23 jam yang sangat berharga," ujar James.

Fanatisme Dalam akhir jurnalnya, James Montague menyebutkan bahwa Indonesia merupakan pengalaman sepak bola yang paling 'gila' baginya. "Salah satu yang paling saya nikmati setelah sekian lama," katanya. "Meski Indonesia tak akan memenangkan Piala Dunia dalam waktu dekat, suporter mereka mungkin adalah yang paling bergairah dan berdedikasi tinggi dari yang pernah saya temui," lanjutnya. "Fanatisme suporter Indonesia bisa menyaingi negara manapun di dunia," tutupnya.

Hal tersebut bisa dikatakan relate dengan apa yang saya atau pembaca lihat di sekitar anda. Saya memiliki contoh kecil bentuk fanatisme dan dedikasi yang tinggi adalah di daerah kelahiran saya sendiri di Pati, Jawa Tengah. Hal tersebut dapat terlihat ketika ada konflik di internal PERSIPA yang mengakibatkan PERSIPA bisa dikatakan kekurangan dana untuk melaksanakan kompetisi di Liga 3, hal ini membuat patifosi membantu klub kesayangan mereka ini dengan mengadakan berbagai cara untuk menggalang dana dengan menggunakan jargon “Di urus cah cah” mereka mampu membantu keunagan PERSIPA hingga berakhirnya kompetisi liga 3.

 Buah mannis dari perjuangan mereka patifosi adalah ketika PERSIPA berhasil mendapatkan juara 1 di Liga 3, euforia kemenangan tentu bergema di seluruh penjuru kota. Hal tersebut hanyalah contoh kecil dari budaya fanatisme dan dedikasi yang tinggi di supporter local Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun