Mohon tunggu...
Galih Surya Saputra
Galih Surya Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

bermain basket dan bola

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Manis yang Mempesona

19 November 2024   08:26 Diperbarui: 19 November 2024   08:51 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di pagi hari yang cerah, aku sudah bersiap dengan barang bawaanku.Rasa senang dan gembira memenuhi isi hatiku.Aku berjalan keluar dari rumah dengan semangat dan menghirup udara segar di pagi hari.Hari itu aku akan mengikuti kegiatan kemah bersama teman teman.Aku meminta izin dan pamit kepada orang tua, agar di perjalanan aku bisa sampai tujuan dengan selamat.Di dalam bus, suasana hatiku tiba tiba berubah.Seisi bus sangat ricuh, rasa semangat dan gembira tiba tiba saja menghilang.

Di kala teman-teman sibuk bercanda satu sama lain.Aku tidak kuasa menahan kebisingan yang terjadi, aku hanya bisa menahan diri dan menatap langit.Aku berharap suasana hatiku bisa kembali lebih baik.Sesampainya kami di tempat perkemahan, aku turun dengan membawa tas ransel dipundak.Sesaat turun dari bus, aku melihat sosok wanita cantik yang turun dari bus lain.Aku hanya bisa terdiam dan menatapi kecantikan wanita tersebut.Perasaan yang kosong seketika menghilang.Aku merasakan perasaan berbunga-bunga dan muncul rasa suka.Rasa semangatku tumbuh untuk bisa berkenalan dan dekat dengan dirinya.

 Dibawah cahaya bulan, kami mencoba saling berkenalan.Aku mencoba untuk bisa berkenalan dengan sosok wanita tersebut.Detak jantung terasa begitu cepat, sambil tersenyum aku mencoba bersalaman dan berkenalan.

"Halo, salam kenal ya, aku Maria"
"Eh iya, salam kenal juga ya"

Alangkah senangnya aku bisa berkenalan dengan wanita yangku kagumi.Kami bisa cepat akrab, kami banyak melontarkan candaan dan tawa bersama.Perasaan yang kacau seketika membaik setelah aku bertemu dengan wanita ini.Keesokan hari, aku terbangun didalam tenda.Suhu terasa dingin didalam tenda.Aku mencoba keluar dari tenda dan menghirup udara diluar.Aku merasakan udara yang sejuk.Sesaat aku keluar dari tenda, aku melihat sosok wanita cantik yang kemarin.Ia melambaikan tangan dengan senyum manisnya.Sungguh manis rupa dan senyumnya.Dengan perasaan terkejut dan malu, aku membalas senyum dan lambaian dengan hati yang begitu senang.Tiba waktunya kami bersiap siap untuk pulang.Di saat aku selesai membereskan seluruh perlengkapan, aku melihat Maria kesusahan membongkar tenda.Secepat mungkin aku menghampiri dan menawarkan diri untuk membantu.

"Eh Maria, ada yang bisa aku bantu gak?"
"Kamu bisa bantu aku ngelipet tenda?" Tanya Maria dengan muka kelelahan
"Bisa kok, udah kamu istirahat aja, biar aku yang beresin"
"Makasih ya" Jawab Maria dengan nada lembut

Dengan bersemangat aku mulai membereskan perlengkapan tenda.Sesekali aku melihat Maria yang kelelahan duduk diatas sebuah batu kecil.Wajahnya begitu manis,"sungguh mempesona wanita itu" kataku sambil melihat ke arah Maria.Aku sudah selesai membereskan tenda Maria dan waktu pulang telah tiba.Aku dan Maria akan berpisah ditempat ini.Aku merasa sedih.Sesaat rasa sedih ini membanjiri isi hatiku.Aku berusaha menenangkan diri.Aku dan Maria terpaksa harus berpisah, aku berharap kita bisa bertemu kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun